Pembayarannyapun bisa kita tentukan sendiri apakah bulanan, tiga bulanan, enam bulanan, atau tahunan. Berapa besarnya nilai pertanggungan jiwa yang akan kita pakai sebagai warisan? tentu kita bisa meminta kepada agen perusahaan asuransi untuk membantu menghitungkan nilai yang layak dan berapa pula besarnya premi yang akan kita bayarkan.Â
Sebagai contoh kita membeli polis asuransi dengan manfaat uang pertanggungan jiwa sebesar  Setengah M (setengah milyar rupiah), dengan pembayaran premi bulanan sebesar 500 ribu rupiah.Â
Maka saat pertama kali kita menandatangani perjanjian pembelian polis asuransi dan melakukan pembayaran premi pertama 500 ribu rupiah, secara otomatis kita sudah memiliki uang pertanggungan jiwa sebesar Setengah M sebagai warisan bagi anak-anak kita. Tidak  harus ngumpulin  uang  Setengah M dulu untuk bisa memiliki  warisan senilai  Setengah M, cukup mudah bukan?Â
Nah, sekarang kita sudah mengetahui cara menyiapkan warisan bagi anak-anak kita. Selanjutnya menjadi tantangan bagi kita adalah  bagaimana kita bisa menyisihkan gaji bulanan atau pendapatan bulanan kita agar bisa dipakai untuk kepentingan penyiapan warisan tersebut.Â
Ada yang memegang prinsip menyisihkan dulu 20% pendapatannya untuk ditabung, diinvestasikan  atau dipakai untuk membayar premi  asuransi  baru sisanya dibelanjakan untuk kebutuhan hidup lainnya.Â
Setiap orang punya caranya masing-masing, tetapi pada prinsipnya seberapapun pendapatan yang kita terima setiap bulan harus disisihkan dulu, baru sisanya dibelanjakan. Â Selamat mencoba, tidak ada kata terlambat, sebab dimana ada kemauan disitu ada jalan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H