Mohon tunggu...
Lanjar Wahyudi
Lanjar Wahyudi Mohon Tunggu... Human Resources - Pemerhati SDM

Menulis itu mengalirkan gagasan untuk berbagi, itu saja. Email: lanjar.w77@gmail.com 081328214756

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Menangani Bencana Kekeringan dan Kebakaran dengan "Spirit Mbah Sadiman"

22 September 2019   19:27 Diperbarui: 23 September 2019   19:06 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika bukan tenaga yang kita sumbangkan, kita bisa donasikan dana, jika tidak ada dana kita bisa kasih dukungan moral bagi mereka para pejuang pemadam api, jika itu pun tidak bisa kita lakukan masih ada jalan dengan mendoakan, masakan berdoa saja kita tidak mampu, berdoa yang baik bagi saudara-saudara kita di sana dan bagi semua upaya pemerintah dan masyarakat agar mendapatkan ridho Illahi.

Betapa jahatnya perbuatan para pembakar lahan dan hutan ini, sama jahatnya dengan para komentator yang hanya bisa omong tanpa berbuat apapun, demi kepentingan sendiri tega mengorbankan jutaan masyarakat terdampak penyakit sesak nafas, bagaimana dengan kaum rentan yaitu para manula dan balita yang akan mudah meninggal dunia karena tak sanggup lagi menahan pekatnya asap yang masuk ke dada mereka.

Betapa wajah bangsa kita menjadi cibiran negara tetangga, bahkan dunia internasional karena perbuatan sekelompok orang yang egois dan jahat. Sungguh tak layak perilaku ini ada, bahkan di pikiran kita manusia Indonesia yang terkenal religius ini.

Akankah alam murka sekiranya tidak ada penyesalan dan perbaikan pikiran dan perilaku kita?

Betapa ngeri jika alam murka, sungguh kita bukan siapa-siapa. Kaum rohaniwan, para guru dan tetua, para pemimpin, para birokrat, para teknokrat, dan semua lapisan masyarakat hendaklah terbuka mata hatinya, lihatlah Mbah Sadiman di lereng Gunung Lawu yang bekerja senyap selama lebih dari 20 tahun untuk kebaikan alam.

Tak sanggupkah nurani kita untuk memutuskan meniru teladan sosok sederhana ini agar tidak terjadi lagi pembakaran lahan dan hutan?

Spirit Mbah Sadiman adalah memayu hayuning bawana yaitu memperindah keindahan dunia baik secara harafiah dengan memperbaiki lingkungan yang rusak maupun memeliharanya agar semakin indah dan memberi manfaat timbal-balik, demikian pula dalam dimensi spiritual manusia juga harus memelihara dan memperbaiki lingkungan spiritualnya. 

Bukankah sangat nalar bahwa orang yang memiliki kehidupan spiritual yang baik akan memancarkan kebaikannya kepada sekitarnya yaitu lingkungan yang berisi sesame manusia, binatang, tanaman, tanah, air, dan sebagainya.

Manusia tidak mungkin lepas dari lingkungan, itu sebabnya para tetua bijak sering menasehati agar manusia tidak semena-mena dan berbuat tanpa kendali sehingga merusak alam. Alam tidak pernah berkhianat, selalu mengembalikan apa yang diterimanya, berikan kebaikan kepada alam sehingga alam pun akan memberikan kebaikan kepada kita.

Jangan hanya melihat ke atas dan berdiam, tapi berbuatlah kebaikan untuk lingkungan sekitar kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun