Awalnya agak janggal dengan sistematika kerja para sales, ada target, ada rencana kerja, ada kanvasing, ada report harian yang sepertinya merepotkan. Belum lagi karakter para sales yang bicaranya blak-blakan, kalau memberi masukan seolah mengkritik, apalagi kalau target akhir bulan tidak masuk biasanya ada sedikit pressure.Â
Tetapi itu hanya berjalan satu dua bulan saja katanya, bulan ketiga ia mulai terbiasa dengan ritme kerja tim barunya tersebut. Apalagi dengan dukungan branch manager yang terus memberikan mentoring dan coaching performance ternyata mampu membuatnya mulai berhasil memasarkan produknya.Â
Selain mulai terbiasa ia juga merasa senang sekarang bisa pergi kemana-mana, bertemu banyak orang, tidak seperti 13 tahun ini yang hanya duduk dibelakang komputer dengan wajah tegang menghitung dan memeriksa laporan keuangan berjam-jam.
"Keterampilan apapun bisa dipelajari, namun karakter menjadi hal utama dalam pengembangan diri kita."
Wow.. 13 tahun sebagai staf akunting, banting stir menjadi sales yang harus keliling menawarkan produk waterproofing yang sama sekali bukan dunianya. Saya cukup appreciate kepada mbak ini, sebagai orang yang tahu tentang ke-hrd-an saya tahu persis bahwa seorang staf akuntansi adalah orang dengan karakter: tekun, fokus, teliti, sabar, jujur, disiplin, menjaga rahasia, dan tahan bekerja di kantor dalam waktu lama.Â
Artinya bahwa karakter ini sangat bertolak belakang dengan karakter seorang sales atau tenaga pemasar yang: suka haha-hihi, riang, suka bicara, mampu mempengaruhi, dan good looking.
Ibarat menemukan harta karun berharga dalam tanah, tepat dibawah tempat kita berdiri selama 13 tahun, dan baru menyadarinya. Potensi dalam diri kita kadang seperti itu, seperti harta terpendam yang kalau tidak digali tidak akan ditemukan.Â
Pengalaman mbak sales di atas bisa saja terjadi dalam diri kita, yang mungkin selama ini sudah bertahun-tahun bergelut dengan sebuah dunia pekerjaan yang mungkin kita yakini sebagai satu-satunya pilihan kita.Â
Modal dasar kita adalah karakter dan ketika karakter dasar itu sudah kuat terasah maka kita mampu untuk mempelajari kompetensi baru yang berbeda dengan bidang keilmuan kita.Â
Karakter postitif yang kuat akan menjadi pondasi yang bagus untuk berjuang menguasai kompetensi baru, fight dengan tantangan baru, dan beradaptasi dengan dunia yang baru, tentu harus didukung pula dengan kemauan dan tekat yang kuat untuk merubah diri menjadi lebih baik.
Bung Hatta, Bapak Proklamator kita adalah tokoh yang sangat kuat memegang prinsip tentang karakter, beliau berkata,"Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar, kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman, namun tidak jujur itu sulit diperbaiki".Â