Mohon tunggu...
Lanjar Triyono
Lanjar Triyono Mohon Tunggu... Mahasiswa - menulis adalah tempat aspirasi hasil pengetahuan penulis dengan imajinasinya.

Calon Pemimpin masa Depan jalan Allah (Optimis)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Beradaptasi atau Mati: Menavigasi Organisasi Mahasiswa Melalui Tantangan Tidak Relevansi di Era Digital

5 Maret 2024   03:00 Diperbarui: 5 Maret 2024   03:02 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut saya organisasi adalah ruang atau tempat dimana kita bisa berkumpul, bercerita satu tujuan yang spesifik, dan saling menguntungkan satu sama lainnya. Apakah organisasi saat ini seperti itu tentu ia. Walaupun saya tidak terlalu luas beroganisasi. Sepemahaman dan perjalannya roda keorganisasian mahasiswa sudahlah budar tergerus dengan waktu. Perlunya adaptasi atau mati.

Sebelumnya sudah ada organisasi pemuda yang bernama Boedi Oetomo (budi utomo) tahun 1908. Gerakan ini di ketua oleh Dr. Sutomo. Gerakan ini bertujuan untuk kemajuan nusa dan bangsa di Jawa dan Madura yang harmonis. Dengan memajukan pengajaran, pertanian, peternakan, perdagangan, teknik dan industri, kebudayaan, dan meningkatkan cita-cita kemanusiaan untuk menjadi bangsa yang terhormat.

Kehadiran era digital telah membawa perubahan mendalam dalam berbagai aspek kehidupan manusia, termasuk dalam konteks organisasi mahasiswa. Dalam artikel ini, saya akan menjelajahi bagaimana organisasi mahasiswa dapat menavigasi tantangan tidak relevansi di era digital.

Konteks Era Digital

Era digital telah menciptakan lingkungan yang terhubung secara global, mempercepat pertukaran informasi, dan merubah cara interaksi sosial. Teknologi digital, seperti media sosial, platform daring, dan alat komunikasi lainnya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan perguruan tinggi. Namun, adaptasi terhadap perkembangan ini tidaklah mudah bagi organisasi mahasiswa yang mungkin masih mengandalkan metode konvensional dalam menjalankan kegiatan dan mengelola anggotanya.

Dengan kata lain, organisasi mahasiswa haruslah memiliki inovasi sebuah gerakan kultur dimana mampu menerima kecangihan jaman tersebut. Dan tidak lupa memiliki keterampilan kritis untuk menerima kecangihan jaman. Adapun cikal bakal gerakan cukup kritis dengan adanya penerapan "Norma Kehidupan Kampus dan Badan Koordinasi Kemahasiswaaan" atau di sebut NKK dan BKK pada jaman orde baru untuk mematikan daya kritis mahasiswa pada saat itu.

Akan tetapi hal ini tidak mematahkan sebuah gerakan  FKMY (Forum Komunikasi Mahasiswa Yogyakarta) tahun 1987, sebuah gerakan mahasiswa Institut Seni Indonesia untuk tidak gentar kepada Mendikbud Fuad Hasan pada saat itu hadir pembukaan pameran purna tugas mengajar Widayat. FKMY adalah gabungan gerakan era kebangkitan mahasiswa gabungan dari ISI, UMY, Janabadra, UGM, UII, dan IAIN Sunan Kalijaga. Hal ini bahwa jaman selalu ada di kendali tangan mahasiswa atau pemuda kritis.

Mengatasi Tantangan

Selain menghadapi tantangan eksternal, organisasi mahasiswa juga harus mengatasi tantangan internal yang dapat menghambat kemajuan mereka. Hal ini meliputi pengembangan kepemimpinan yang inovatif, peningkatan keterlibatan anggota melalui program pengembangan diri, dan pengelolaan konflik secara efektif untuk menjaga stabilitas organisasi.

Adapun cara untuk mengatasi tantangan internal organisasi, ialah :

  • Mampu untuk bergerak bersama
  • Memiliki ruang komunikasi yang baik
  • Mendengarkan, menerima, atas informasi masukan anggota terhadap organisasi
  • Mengasah daya kritis, inovasi, kreatif, memiliki nilai unggul
  • Mempunyai schedule yang jelas dan terukur
  • Mengadakan sekolah manajeman konflik dan sekolah pintar politik
  • Sekolah kepemimpinan
  • Manajemen SDM
  • Tidak di tunggangi politik praktis atau di manfaatkan simpatisan partai politik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun