Mohon tunggu...
Lani Mc
Lani Mc Mohon Tunggu... lainnya -

biasa aja. Suka nulis apa saja, suka jalan-jalan dan makan ;p

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kurban, Korban, Kawan

27 Oktober 2012   06:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:20 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memang benar, tetapi jika anda tidak pernah melakukannya, ini mungkin saat yang baik untuk bertanya kepada dirimu sendiri. Apakah anda mempunyai ekor seperti singa? apakah anda punya belang seperti harimau?apakah anda punya taring yang tajam dan besar dan cakar yang ganas?

Tidak. Apa yang anda punyai? Kecerdasan, kecerdasan yang tinggi, supaya anda bisa bicara, membaca dan menulis dan membuat alasan, diluar dari menggigit dan menggaruk. Anda seharusnya menggunakan kecerdasan itu untuk membangun kebijaksanaan.

Kita bukan makhluk buas yang hidup di dalam hutan lagi, kita berudaya, dan kita seharusnya bertindak sepatutnya. Seseorang berkata, ya, tapi singa adalah binatang yang bertubuh besar, kuat dan bertenaga bukankah itu hebat? Apakah singa sangat hebat? pernahkah anda mendengar seekor singa mengaum sekuat sebuah pengeras suara, berlari secepat kereta api, memotong sedalam gergaji mesin, atau memukul sekuat hantaman bola? semua alat-alat yang hebat ini adalah hasil dari kecerdasan kita. Kecerdasan manusia lebih hebat daripada kekuatan binatang.

Kita menghormati singa, harimau, anjing, dan semua binatang. Kita menghormati hak mereka untuk hidup, kita menghargai sumbangsih mereka kepada ekosistem, dan kita berbelas kasihan kepada mereka.

Seekor singa mungkin punya tubuh yang kuat, dan mungkin sangat pandai, tetapi kisah tragis sebagai seekor singa, atau binatang yang lain, adalah mereka bodoh. Oh, benar, mereka bisa berkomunikasi satu sama lain, dan mereka bisa dilatih untuk melakukan gerakan-gerakan, tetapi mereka tidak bisa berpikir panjang lebar, dan mereka tidak bisa berkonsentrasi, mereka sama sekali tidak bisa menyadari apa yang disebut alam semesta yang sebenarnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun