Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Ketika Negara Dikacangin Oleh Tukang Minyak

19 Februari 2022   05:43 Diperbarui: 19 Februari 2022   05:45 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Negara
Dimana kalian?
Aparat
Dimana kalian?

Di sini kami sudah kehabisan
Di sini kami berdesakan
Di sini kami hilang kesabaran

Kalian yang punya peraturan
Kalian yang punya kewenangan
Kalian yang punya kekuasaan

Kalian yang bisa menegakkan
Kalian yang bisa meluruskan
Tapi kalian juga bisa membiarkan

Dari Sabang sampai Merauke berjajar kebun sawit
Dari hulu sampai ke hilir berjajar keserakahan
Semuanya ingin dapat bagian

Di mana ada pabriknya
Di mana ada gudangnya
Di mana ada penimbunan
Begitu susahkah mencari?
Buat apa kalian punya intel?

Kenapa di hadapan tukang minyak?
Kalian jadi memble

Kenapa di hadapan tukang minyak?
Kalian jadi loyo

Kenapa di hadapan tukang minyak?
Kalian jadi tak berdaya

Mana itu ketegasan?
Mana itu pengabdian?
Mana itu sumpah jabatan?

Sontoloyo

WYATB GBU ASAP.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun