Di masa pandemi ini ajakan untuk bertenggang rasa menjadi makin bermakna. Karena sebagian saudara kita ada yang sedang berjuang menghadapi dampak pandemi. Ada yang kehilangan pekerjaannya, ada yang kehilangan anggota keluarganya. Tidak elok kiranya dalam suasana kebatinan seperti itu ada yang memamerkan kekayaan.
Jujur sih, saya setuju saja bila seperti China kita juga menerapkan aturan yang melarang pamer kekayaan di social media. Paling tidak hal itu akan memaksa para selebgram, influencer, youtuber, untuk menghasilkan konten-konten yang lebih positif. Kita mungkin masih perlu banyak belajar dalam bertenggang rasa di social media. Perlu pemahaman baru bagaimana bertenggang rasa di era Society 5.0.
China, negara yang bila disebut dalam debat di social media sering disertai dengan tudingan negatif, telah memaksa warganya untuk menjalankan tenggang rasa. Bagaimana dengan kita, sebagai bangsa yang mengaku memiliki Pancasila, sudahkah kita menjalankannya?
WYATB GBU ASAP.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H