Sorotan kamera akan makin tajam. Segala tindak tanduk bukan hanya dari sang pimpinan daerah, tetapi juga para anggota keluarganya, di masa pandemi ini akan mendapat penilaian yang semakin kritis dari khalayak. Berbagai sudut pandang kepantasan akan menjadi perdebatan. Bagaikan seleb yang dikuliti gosip infotainment.
Bagi para pimpinan daerah, pandemi bagaikan perpeloncoan tanpa pendaftaran. Ospek tanpa peringatan. Tanpa dijemput, tanpa diantar. Ada yang tampil janggal. Ada yang terjebak menjadi badut. Ada yang berusaha keras terlihat keren meski nyalinya cemen. Ada yang bengong di pojokan. Ada yang berusaha keras menyembunyikan diri berharap tidak terlihat. Ada yang berteriak-teriak tanpa makna menjadi bahan tertawaan.
Semoga pandemi justru menyadarkan para pimpinan daerah. Kini saatnya menjadi orang baik. Yang belum baik, berubahlah menjadi orang baik. Pahamilah pandemi sebagai sebuah kesempatan indah yang diberikan oleh Tuhan untuk melakukan sebanyak mungkin kebaikan.
Meski dalam lagunya Ebiet G Ade juga memperingatkan:
Memang bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista, ho-ho
Yakinlah, suatu hari nanti, tabung-tabung oksigen itu akan menjadi saksi yang membebani punggung-punggung mereka yang lalai mengurusnya.
WYATB GBU ASAP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H