Mohon tunggu...
Langit Muda
Langit Muda Mohon Tunggu... Freelancer - Daerah Istimewa Yogyakarta

Terimakasih Kompasiana, memberi kesempatan membaca dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pinjol Memang Bisa Bikin Benjol

4 Juli 2021   08:46 Diperbarui: 4 Juli 2021   08:52 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Data pribadi sudah diodol-odol
Ancaman lengket di telinga bagai dodol
Gara-gara dikejar-kejar pinjol
Membuat orang kesulitan beol
Serasa diri kepingin pindah bedol

Dulu bersorak waktu pinjaman gol
Menganggap itu sebuah jalan tol
Belum ngutang serasa tak afdol
Berperilaku bagai orang tolol
Tidak diperhitungkan jumlah angka nol
Merasa dapat sebenggol
Padahal cuma dobol

Di awal promonya semua jempol
Menggoda bagai goyang megang megol
Padahal mulutnya bau jengkol
Diam-diam jebakan digembol
Tadinya lembut kayak ongol-ongol
Akhirnya keras bagai tromol
Bunganya serasa dikatrol

Hari berlalu sadar diri sudah jadi dogol
Sementara penagih makin getol
Tak bisa diajak banyol
Dering telpon serasa bikin ngompol

Kini gerak-gerik serasa diborgol
Kemana-mana takut diajak ngobrol
Bagaikan gigi terlilit odol
Padahal jidat tiada ditodong pistol

Terperangkap pinjol
Pilar rumah tangga bisa jebol
Sedikit saja kena senggol
Kulit jadi bentol
Istri tak lagi terlihat bahenol

Menyesali perilaku konyol
Tubuh serasa kelebihan kolesterol
Kalau tidak kuat bisa mengsol
Pikiran serasa trondol
Atau terpuruk dalam botol alkohol

Beranikah sekongkol ngemplang pinjol
Yang ilegal saja dibikin cebol
Kelihatan banyak tapi cuma cendol
Biar debt collector-nya pada dongkol
Pinjol berhenti nyablak bagai gagal modol
Pertahanannya sudah bobol
Tinggal kolor sama sonyol

Tak apa kalau belum nyantol
Ini hanya sekedar curcol
Banjir pinjol adalah simbol
Bangsa yang lagi geyol

Hasrat berlebih masih bercokol
Padahal penghasilan tidak sebandrol
Akhirnya kaki dijadikan engkol
Untuk menahan beban yang bergerombol

Bukan tuna bukan tongkol
Jangan lagi salah memencet tombol
Hati-hati pegang spidol
Otak mungkin perlu dibilas karbol

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun