Dalam episode awal drakor Welcome to Waikiki season 2, dikisahkan penginapan yang dikelola oleh trio "warkop Korea" ini kejatuhan meteor. Mereka pun berdebat langkah apa yang akan dilakukan.
Waktu itu pemasukan penginapan mereka lagi seret dan sepi pengunjung. Keberadaan meteor itu serasa rejeki yang datang dari langit tanpa disangka-sangka.
Meski akhirnya sepakat akan menjual batu meteor, masih ada rasa saling curiga di antara mereka. Diwarnai dengan berbagai pertengkaran, ujung-ujungnya batu meteor itu malah terlepas dari penguasaan mereka dan semuanya gigit jari.
Meski tak sekocak yang season 1, drakor bergenre komedi ini cukup mengocok perut. Gwenchana .... Gwenchana .....
Belum lama seorang penduduk Sumatera Utara, rumahnya kejatuhan meteor. Pokoknya kayak Tuhan lagi kasih giveaway, meski ada bagian rumah yang mengalami kerusakan. Yang bikin agak gemes adalah berita lanjutannya.
Meteor tersebut dibeli oleh seorang warga negara asing seharga 200 juta rupiah. Belakangan muncul kabar bahwa di luar negeri batu meteor tersebut bisa dihargai hingga 26 milyar rupiah.
Orang asing tahu aja harga sebenarnya batu meteor. Bukan cuma batu meteor sih, lha wong harga "jeroan" di gunung, yang terletak di bumi kita, di tanah air kita, dia bisa tahu lebih banyak ketimbang kita. Tak heran kita pernah berpuluh tahun dikibuli perusahaan asing yang kongkalikong dengan antek asing menjual murah isi gunung yang kaya akan emas dan uranium.
Kembali ke soal kejatuhan meteor, apa kiranya yang akan panjenengan lakukan bila rumah kejatuhan meteor?Pindah rumah. Misal rumahnya terlanjur hancur, juga ada anggota keluarga yang mengalami trauma akibat insiden tersebut. Bagaimana dengan ongkos bikin rumah dan pindah rumah? Ya, dari hasil jualan meteor lah.....
- Lapor polisi, BMKG, Lapan. Kemungkinan besar inilah pilihan yang paling sedikit diambil. Kenapa demikian? Kita sudah tahu tahu sama tahu lah penyebabnya. Biarlah dijawab oleh rumput yang bergoyang.
- Lapor RT/RW. Bukan hendak mematuhi aturan 1X24 jam wajib lapor. Ini sekedar "mengondisikan" lingkungan sekitar untuk "langkah selanjutnya" biar lebih aman. Maklum ada japrem lah. Kalau perlu bikin selametan satu RW.
- Lapor infotainment, talkshow, atau channel Youtube pesohor. Mungkin saja ada yang bisa melakukan regresi sehingga diketahui "past-life" dari batu meteor tersebut. Siapa tahu batu meteor tersebut pernah dipergunakan Sun Go Kong mengganjal gerobak sewaktu perjalanan ke Barat.
- Lapor MUI. Siapa tahu batu meteor ini memerlukan sertifikasi halal. Dengan memperoleh label halal pastilah para pembeli akan merasa lebih tenang dalam membeli batu meteor penuh berkah langsung dari langit.
- Melanjutkan nonton drama Taiwan. Ini hanya berlaku, bila meteornya ternyata Meteor Garden. Kalau meteornya ternyata meteor ganjen, gak cucok cyn..... kabur....
- Selfie dan update status. Wah, selfie-nya ntar aja. Kalau batu meteornya sudah dijual, kan bisa buat selfie sambil pegang LV. Bukan Luis Vuitton, tapi Lumpia Vemarang ... hihihi ....
- Disimpan buat membikin akik, bisa diasah dan dipotong nanti. Kalau ukurannya cocok mungkin bisa juga buat membikin pusaka seperti pedang Naga Puspa, tinggal mencari empu yang sesakti Mpu Ranubaya. Tapi ingat, jangan sampai jatuh ke tangan pendekar berwatak jahat.
- Tawarkan di ebay dan sejenisnya. Jangan lupa lakukan "riset" dulu, biar nggak dikibuli. Bila perlu konsul ke mereka yang ahli, misal semacam geolog, jadi bukan cuma modal searching di Google. Nah, ini kayaknya salah satu pilihan favorit.
- Tawarkan secara tertutup di komunitas kolektor akik dan batu mulia. Bisa jadi pilihan juga biar tidak terlalu mengundang kehebohan kalau banyak yang tahu. Banyak lah, penggede yang pasti tertarik menjadikan batu meteor ini sebagai pegangan biar kedudukan makin langgeng. Bukan pegangan pintu tentu saja.
- Lapor ke produsen sinetron azab. Rumah terlanjur hancur lebur, sementara batu meteornya ndak kunjung ditemukan. Ya sudah, bikin naskah sinetron "Azab rumah tertimpa meteor, akibat gemar melempari mangga tetangga". Lumayan kan, rumahnya bisa buat lokasi syuting.
- Memproklamirkan berdirinya Keraton Agung Empire Sakjagat Abuh. Maklum gara-gara ketiban meteor merasa diri mendapat wahyu dari langit untuk memimpin dunia. Waspadalah akan kedatangan armada First Order. May the farts be with you....
- Dikoleksi sendiri buat meningkatan "kepribadian", seperti mobil pribadi, rumah pribadi, dst. Siapa tahu setelah unboxing meteor ternyata dalamnya adalah infinite stone, kan kita bisa jadi mutan super sakti. Kalau lagi jengkel sama tetangga julid cukup menjentikkan jari....
Bagaimana ada yang tertarik berdoa biar rumah ketiban meteor? Tapi meteornya jangan gede-gede amat ntar ikut koit atau malah jadi kiamat. Cukuplah segede sempak Hings ukuran 36 kalau dilipat. Kalau bisa jatuhnya jangan di atap tapi di halaman dekat pohon pisang.
Lebih keren kan kedengarannya, kalau alasan membolos karena kejatuhan meteor. Misal:
"Mengapa kemarin kamu tidak masuk?"
"Motor saya kebanan, Pak."
"Ah, itu terlalu mainstream ..."
Bandingkan dengan ini:
"Mengapa kemarin kamu tidak masuk?"
"Rumah saya kejatuhan meteor, Pak"
"Wow ... keren ...." (sambil koprol guling-guling)
Simpanlah batu meteor di tempat bersuhu kamar dalam wadah tertutup rapat. Hindarkan meteor terpapar langsung sinar matahari. Jauhkan meteor dari jangkauan anak-anak.
Yang terpenting, jangan lupa mencuci tangan, sebelum dan sesudah menyentuh meteor. Mana tahu, meteor tersebut mengandung virus ganas mematikan, atau membuat kita semua yang terinfeksi menjadi zombie. Bakalan ada sekuel Train to Prambanan.
Brak.... Mendadak terdengar suara keras seperti ada benturan di atas rumah.
"Apaan tuh yang jatuh?"
"Mangga tetangga jatuh ke genting kita ...."
"Okay, ambil sengget, kita bantu tetangga memanen mangga ...."
"Kenapa dulu tetangga kita nggak nanam durian saja yak ...?"
"Heihhh ....."
"Ini dianggap statusnya giveaway kan ...."
"Sssttt ....."
WYATB GBU ASAP
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H