Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Keroyokan Siapkan Bingkisan Lebaran Untuk Wali Kelas, Ekonomis, dan Humanis

2 April 2024   22:13 Diperbarui: 2 April 2024   22:17 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang membawa sirup, kue kaleng, terigu, minyak bahkan ada yang hanya membawa beberapa mie instant. 

Salah satu dari orang tua sudah siap membawa kardus kosong untuk menampung barang yang akan dikumpulkan. 

Jumlah siswa kelas anak saya adalah 44 jika semua mengumpulkan otomatis akan ada 44 barang. Satu kardus tentu takan cukup. 

Karena semuanya serba spontan, maka begitu terkumpul satu wadah kardus dan dua kantong kami berikan pada Wali kelas sebagai bingkisan lebaran. 

Wali kelas sempat menolak karena takut dianggap dirinya meminta gratifikasi. Setelah kami yakinkan bahwa kami ikhlas dan memang ingin memberikan bingkisan lebaran barulah Wali kelas menerima. 

Memang tidak ada penyusunan indah layaknya hampers. Tidak ada juga pita atau bunga untuk menghiasi. 

Bingkisan lebaran. Foto: Irma Tri Handayani
Bingkisan lebaran. Foto: Irma Tri Handayani

Namun wali kelas tampak terharu melihat apa yang kami berikan. 

Pemberian bingkisan lebaran untuk guru atau Wali kelas menurut saya bukanlah hal yang negatif. 

Mereka adalah orang tua dari anak-anak kita saat di sekolah, mereka sudah sabar menghadapi anak-anak kita, mereka botak pernah lelah menasehati anak-anak kita, maka pemberian  bingkisan lebaran untuk mereka adalah hal yang wajar dan tak berlebihan. 

Pemberian bingkisan lebaran keroyokan menjadi sebuah persembahan istimewa yang ekonomis dan humanis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun