Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Pak Nadiem Buat Saya Pensiun Dini Selepas SNBP 2023, Sakitnya Tuh Disini!

31 Maret 2023   16:36 Diperbarui: 31 Maret 2023   17:36 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengajar  (foto : Irma Tri Handayani) 

Biasanya selepas Pengumuman SNBP 2023 (Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi) saya bersiap membuka dompet karena jadwal mengajar untuk seleksi selanjutnya yaitu UBTK- SNBT  2023  (Ujian Seleksi Nasional Bernasis Tes) akan penuh. 

Setelah peserta SNBP 2023.yakin bahwa mereka dinyatakan tidak lulus, biasanya mereka mempersiapkan diri dengan mengikuti program persiapan ujian masuk perguruan Tinggi yang dibuka Bimbingan Belajar (Bimbel). 

Begitupun siswa yang memang sedari awal tidak dipanggil SNBP 2023 maka selepas pengumuman mereka bisa mempersiapkan diri untuk UTBK-SNBT 2023.

Mengajar di bimbingan belajar tentu membuat jam mengajar saya menjelang seleksi masuk perguruan tinggi yang kini dikenal sebagai UTBK-SNBT 2023 bertambah karena bimbingan belajar tempat saya bekerja akan menyediakan program full hampir 1 bulan menjelang seleksi PTN. 

Sebagai guru kimia, saya boleh sedikit belagu karena cukup dikejar siswa untuk membantu mereka menyelesaikan soal seleksi UTBK-SNBT nanti. 

Dan saya pun menghembuskan isu pada mereka bahwa kimia bisa mereka jadikan lumbung nilai saat UTBK-SNBT 2023 karena relatif bisa mereka selesaikan lebih mudah dibanding Fisika atau Biologi. 

Ya menurut pengalaman saya mengerjakan soal Fisika bisa lebih panas dingin dibandingkan kimia. 

Sementara mengerjakan Biologi harus kuat hapalan dimana itulah kelemahan saya. 

Namun kini semua tinggal harapan semata. Semenjak Pak Nadiem memutuskan bahwa tidak akan ada lagi mata ujian Saintek alias mata ujian IPA di mana kimia berada, otomatis tak ada jam pelajaran kimia yang disiapkan.

 Begitupun Fisika dan Biologi mereka memiliki nasib yang sama.. 

Tentu Nadiem Makarim memiliki pertimbangan sendiri mengapa saintek atau soshum tak lagi dimasukkan sebagai mata jangan di UTBK-SNBT 2023.

Namun jujur pensiun dini di saat harusnya saya mendulang uang untuk nanti lebaran sungguh menyakitkan. 

Detik-detik membantai soal kimia di hadapan siswa usai sudah. Banjir keringat saat harus mengajar hingga berjam-jam dari kelas ke kelas dari satu cabang ke cabang lain tinggal kenangan. 

Mendapatkan pujian "keren" Karena bisa mengerjakan soal tahun-tahun sebelumnya dari siswa hanya angan. Pak Nadiem menghentikan langkah saya di medan UTBK-SNBT 2023.

Saya pun sudah mulai japri kawan sana sini barang kali membutuhkan guru privat untuk membantu anaknya belajar . Barangkali saja ada tambahan yang buat beli ketupat nanti. 

Sedih boleh tapi hidup terus berjalan dan dapur harus tetap ngebul. 

Dan mendadak  saya ingat kompasiana lagi, sepertinya kerajinan menulis bisa diasah kembali untuk mengisi waktu luang karena saya tak lagi mengajar kimia untuk UTBK-SNBT 2023.

Jika boleh berdoa dan memohon, semoga tahun depan kebijakan ujian tertulis masuk PTN membawa kimia kembali untuk di jajal pesertanya. 

Ataukah mungkin saya harus menunggu pergantian kabinet dulu untuk presiden Baru di tahun 2024 agar kimia menjadi bahan tes ujian masuk perguruan tinggi? Entahlah... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun