Bahkan Kalau perlu sesi wawancaranya memilih pertanyaan yang supirnya harus menjawab secara panjang layaknya essai. Hindari pertanyaan yang jawabannya cukup ya atau tidak.
Cara ini berhasil membuat supir tersebut hilang ngantuk. Entah karena dia merasa ada teman yang bisa diajak berbicara. Atau dia sebal dengan saya yang banyak tanya. Alhamdulillah saat itu saya aman dan selamat sentosa sampai ke tujuan.Â
Paling sebal kalau ada driver yang tak mau lepas  dari gawainya. Meskipun sekedar terima telepon tetap saja saya tak suka. Apalagi kalau memaksakan diri membalas chat . Aduh,  dah sok jago gitu sesekali lihat layar gawai sesekali lihat jalan.
Banyak kejadian supir kehilangan konsentrasi gara-gara handphonenya. Saya suka pelototi tuh supir biar paham. Atau berdehem keras berulang jika dia masih belum sadar..Â
Jika masih  gagal kembali saya keluarkan jurus wawancara agar dia lepas dari dunia maya dan kembali ke dunia nyata untuk menjawab pertanyaan pertanyaan saya.
Standar pertanyaa seperti
"Sudah lama pak kerja di travel ini?"
"Asalnya dari mana pak?"
Ampuh membuka percakapan selanjutnya.
Jadi sebagai penumpang yang duduk bersebelahan, saya anti memilih terkantuk-kantuk atau bermain gawai. Saya lebih memilih bercakap-cakap dengan supir saat di jalan tol. cara ini semata untuk membuat supir tidak bosan dan ada teman dalam perjalanan.Â
Yang namanya melewati jalan tol itu menurut saya bisa menimbulkan kelelahan dn kebosananÂ