Mungkin semula  kita pikir selama bulan ramadan pastilah keuangan kita akan lebih hemat, kan acara makan siang hilang, pastilah akan ada biaya terpangkas. Dah gitu ritual bocah dalam menengadahkan tangan minta jajan juga akan lenyap yakan?
Tapi eits jangan salah! Justru yang terjadi kebaikannya, biaya harian justru banyak yang membengkak selama Ramadan dan kalau salah mengatur keuangan malah kebobolan. Keinginan untuk membuat makanan variatif agar buka dan dahur semangat membyat kita akdang jor-joran beli ini itu.
Nah, acara menengadahkan tangan bocah dipindah jadi sore dengan judul beli takjilan. Bukannya awet malah lebih boros jadinya
Terkadang juga malah jadi double rencana biaya akrena sahur dan buka pengennya menu berbeda untuk meningkatkan selera makan.
Hati- hati ya jangan sampai awal ramadan makan rendang, tengah bulan diubah tempe tahu, eh dah akhir bulan malah hanya cukup mie instant, duh jangan sampai terjadi deh ya!
Gimana baiknya sih biar kita bisa mengamankan dompet selama ramadan khususon urusan isi perut?
Pertama, pastikan dulu kita tahu berapa total penghasilan kita. Hal ini dilakukan agar kita bisa memetakan kekuatan kita dalam berbelanja. Ingat masih ada agenda untuk lebaran jangan dihabiskan semua untuk makan.Â
Kita harus mengukur kemampuan kita dalam menyiapkan makanan, jangan sampai tiap hari harus makan besar.Â
Ketiga, buat rencana menu masakan satu bulan Dengan membuat rencana belanja satu bulan, kita bisa memperkirakan bumbu apa saja yg dibutuhkan, sayur apa yang akan dibeli dan daging atau ikan apa yang dipilih. Â
Bukan cuma pelengkap nasi tapi juga sekalian untuk takjilannya, usahakan jangan terlalu banyak beli tapi membuat sendiri. Kalau membuat kan bisa lebih banyak. Selain itu sehat juga karena kita menjaga betul pada saat pembuatannya.