Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Harapan Emak-emak Gusar, Jangan Kembali Belajar di Depan Layar

3 Januari 2021   19:15 Diperbarui: 3 Januari 2021   20:29 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak terasa sebentar lagi anak-anak akan kembali belajar. Setelah nyaris dua semester, pasrah dengan pembelajaran jarak jauh. Tak ada teman yang bisa dipinjami pensil. Tak ada guru yang nyata di depan,tak ada kantin yang dikunjungi saat istirahat.

Kalau boleh mengeluh ,anak-anak pasti bakal mengeluh. Satu semester belajar di depan layar ternyata tak bisa terbayar oleh berlibur. Padahal rentang waktu yang disediakan cukup panjang,14 hari.

Rencana jalan-jalan minimal ke mini market terdekat saja harus dicoret karena keadaan kembali tak memungkinkan. Kembali mereka di rumah saja.  Saya bisa membaca kebosanan di mata mereka.

Secercah harapan sempat muncul kepermukaan ketika rencana sekolah tatap muka, namun kini tenggelam lagi sepertinya bersama kenyataan kasus covid yang kembali melonjak dan kemungkinan tatap muka katanya ditunda.

Untunglah tas baru belum juga sempat dibeli (wah ini emaknya pelit) . Uang buat beli seragam juga bisa disimpan lagi,bukan apa-apa kalo seragam kan rawan kekecilan karena badan anak masih tumbuh keatas dan kesamping (lagi-lagi alasan emak-emak klasik)

Kalau boleh jujur-jujuran pengennya dah deh mereka kembali ke sekolah.

Apalagi mengingat anak nomor 2 yang masih duduk di kelas 1 SD. Rasanya dada kembali sesak kalau memang belajar kembali lewat pembelajaran jarak jauh. Terbayang semester lalu

Serius , berat kalau mengajar anak kelas 1. Secara bacanya masih terbata-bata. Menulisnya masih harus menunggu mood turun supaya lancar.  Beraaaat sekali beban mengajar anak kelas 1 itu.

Meskipun pengajar di sekolah sudah membuatkan materi pembelajaran lewat video,tetap saja bagi anak kelas 1 ,orang tuanya harus turun tangan karena dia belum bisa langsung mengerti dengan apa yang diajarkan. 

Sumber:Canva
Sumber:Canva
Sayangnya lagi beberapa guru tak memahami kendala itu,mereka dengan cueknya memberi tugas segambreng. 

Padahal untuk level anak kelas 1 tak perlu memaksakan memberi tugaslah,mereka sudah mau mengikuti materi yang dibagikan saja udah bagus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun