Sudahlah, percayakan bahwa orang tuanya pasti menemani belajar. Dan mereka belajar tanpa harus dibuktikan dengan mengumpulkan tugas.
 Jika memaksakan memberikan tugas apalagi menulis bisa panjang dan lebar urusan tawar menawar antara anak dan Ibu. Masa iya harus mengeluarkan jurus ancam mengancam. Tak sesuai dengan ilmu parenting maaak!
Saya masih berharap belajar semester baru ini bisa tatap muka . Seminggu sekalipun semisalnya tak mengapa. Yang penting suasana sekolah sesekali mereka rasakan.
Mungkin kejenuhan belajar di dunia maya,bisa terbayar sekali-kali oleh dunia nyata.
Jika benar -benar diatur jamnya, di perhatikann seksama protokol kesehatannya,pergi ke sekolah jauh menyehatkan secara mental menurut saya.
Ya,mental mereka pasti terganggu dengan rutinitas diam di rumah saja. Jam bermain mereka bersama teman-teman di sekolah telah tereduksi.
Bukan masalah saya lelah mengajari mereka. Semata-mata mereka yang tampak jengah dengan metode emaknya yang seadanya. Karena mengajar itu ada ilmunya, ada kuliahnya tak bisa asal dicomot orang tua biasa.Â
Namun jika memang kembali belajar semester baru ini harus di depan layar,maka saya sebagai orang tua harus mengevaluasi kekurangan dan kelebihan belajat semester lalu.Â
Ada baiknya juga mempelajari materi lebih awal dari mereka ,agar tak keteteran saat mengajarkan pada anaknya.
Video pembelajaran yang bisa dipelajari tentu banyak di laman video berbagi. Buku sekolah mereka yang masih terjaga rapih dibanding saat sekolah juga ada.Â
Hanya saja keterbatasannya memang di waktu. Sanggupkah mendapatkan waktu luang untuk belajar duluan?