Kadang memang pening dengan kelakuan tiga bocah,namun alhamdulillah saya dipercaya memiliki keturunan,di tempat lain teman saya ada yang jatuh bangun berusaha memiliki anak,padahal dia memiliki tanah hektaran,kendaraan dan rumah lebih dari satu.
Sering kali kita merasa hidup kita menyedihkan sekali.
Terkadang juga kita melihat orang lain begitu beruntung.
Waw, mereka memiliki harta yang melimpah dan terlihat begitu bahagia ya! Sementara kita misalnya untuk memiliki uang seribu dua ribu saja susah. Rumah masih mengontrak dan tiap bulan ditagih Bapak ontrakan. Di masa pandemi telatnya ga ketulungan.
Apa yang kita lihat tak sesimpel kesimpulan yang kita dapat.
Bisa jadi harta melimpah,namun hubungan dengan suami tak harmonis. Atau bersama pasangan tak ada masalah,tapi dengan mertua atau keluarga besar tak cocok. Bisa jadi emas melimpah ruah  tapi mereka tak bahagia.
Atau juga hubungan keluarga baik-baik saja ,namun ternyata kita yang sakit  anggota keluarga ada yang sakit.
Berhentilah meratapi masalah. Sudahi pikiran bahwa nasib kita begitu mengkhawatirkan. Jangan cengeng kalau hanya tak punya uang. Jangan nangis guling-guling kalau tak bisa dapat yang diinginkan Asal sehat semua uang bisa dicari.
Jangan merasa orang lain jahat pada kita. Mungkin yang terjadi tak sejauh yang kita bayangkan. Bisa jadi konflik keluarga terjadi karena kesalah pahaman. Cari benang merah masalah agar semua jadi mudah.
Jangan mati langkah karena pandemi,karena kita tetap butuh makan sehingga harus putar otak yang dianugerahkan Tuhan untuk bertahan hidup.
Jangan pernah merasa jadi makhluk paling menyedihkan sedunia dengan segudang masalah!
Percayalah,meskipun jenis dan tingkat kesulitan  berbeda,tapi setiap orang punya masalah bukan hanya kita.
Terima bahwa kita punya masalah, lalu pikirkan solusinya, bukan hanya dinikmati kepedihannya.