Tumpeng mama tiada duanya deh. Belum pernah saya menemukan tumpeng yang begitu yummy di lidah seperti buatan Mama.
Mungkin karena cara memasak mama yang masih bertahan dari tahun ke tahun,tetap menggerus bumbu meskipun sudah ada blender. Tetap menggunakan santan kelapa asli,meskipun sudah ada santan instan masih menggunakan bhmbu asli walaupun bumbu tumpeng bungkusan.
Begitu tumpeng matang dan anak-anak sudah siap mama akan berdoa terlebih dahulu untuk memohon kesehatan,rejeki dan berkah bagi kami semua anak-anaknya.
Setelah itu,tumpeng nikmat buatan mama segera kami nikmati sambil bercengkrama berbagi cerita.
Tahun ini sedari pagi ,sehari menjelang puasa saya sudah meminta maaf pada Mama karena tak bisa bermunggahan di rumah Mama. Meskipun ada nada sedikit kecewa namun Mama memaklumi semua.
Munggahan dalam sepiring tumpeng di rumah Mama lewat begitu saja tahun ini.Â
Bagaimana dengan tumpengnyaa,apakah lewat begitu juga?hohoho tidak dong!
Karena Mama tetap memasak tumpeng sebagai tanda mengucap syukur untuk usia dan rejeki yang dimiliki  maka serantang tumpeng akhirnya dikirim Mama untuk kami. Dan kami munggahan di rumah saja.
**
Di balik daster paling cantik yang saya miliki, selesailah satu tulisan ringan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H