Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akhirnya Saya Mendaftarkan Diri Jadi Orang Terdampak Covid-19

16 April 2020   17:32 Diperbarui: 16 April 2020   17:34 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pesan dari RT. Dokpri

PSBB di Bandung Raya sudah di depan mata. Kabarnya selain kota Bandung sebagian Sumedang kena juga. Dan bisa jadi dekaat sekali dengan Rancaekek, domisili saya.

Panik? Iya, tapi sudah mulai pasrah. Lah belum PSBB juga dah karantina di rumah karena jam ngajar sudah terkurangi banyak untuk alasan efisiensi dan bla bla bla (padahal WFH juga akohmah bisa).

Ya sudah lah mungkin tempat kerja saya punya alasan tersendiri. Saya bisa apa selain terima saja.

Malam tiba kadang air mata datang tak diundang. Terutama saat memandang tiga bocah yang sedang dalam masa pertumbuhan. Semoga kami masih bisa mengenyangkan perut-perutmu nak, dan semoga kita sehat semua,itu yang terpenting.

Hingga H-7 menjelang masa berlaku PSBB tiba muncullah bewara dari Pak RT. Warga diminta mengumpulkan foto copy KK dan KTP. Ada bocoran kabar untuk mendata keluarga yang terdampak Covid-19 ini.

Tanpa pikir panjang sayapun daftar. Esoknya ada konfirmasi pendapatan dari Bu RT mengenai penghasilan. Walau  malu, jujur saya katakan berapa suami saya dapat uang bulanan.  Biarlah beliau terbelalak mendengar angkanya yang jauh di bawah UMR buruh pabrik di sini.

Meskipun tak besar selama ini terbantu oleh saya yang nyambi jadi pengajar bimbingan belajar. Selama ini tak ada masalah karena kami bekerja berdua namun ketika saya di rumahkan perekonomianpun  pincang.

Ah, tak pernah terpikir mendaftarkan diri sebagai orang yang butuh bantuan. Semoga setelah badai berlalu, giliran saya yang bisa membantu mereka yang kesulitan.

***

Di balik daster yang basah oleh air mata, selesailah tulisan curhat saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun