Tanpa  diawali rintik- rintik melainkan langsung deras. Aku membuka tirai. Berharap ada sosokmu diluar. Namun nyatanya malah tampak kilatan petir terlihat. Tak lama guntur menggelegar melengkapi hujan malam ini.
Ah, kalau sudah hujan begini tak mungkin kamu datang. Siapa aku harus kau temui malam ini? Apalagi di tengah  hujan setengah badai begini.
Sungguh bodoh aku percaya kamu akan datang kembali malam ini.
Padahal sudah jelas kemarin kamu memberi tahukanku  bahwa besok, kamu akan mengucapkan ijab kabul untuk mantanmu. Eh Bukan ,bukan mantan! melainkan  pacar,tunangan dan siap ke pelaminan.
Hujan semakin menggila. Dan akupun akhirnya mengakhiri penantian. Ah,anggap saja kau tak datang karena hujan, bukan karena sedang menghapal ijab kabul untuknya, bukan juga sedang bercakap-cakap dengan calon mempelai wanitamu untuk berbagi persiapan esok.
Hujan kedua ini tak menarik untuk kusimpan di memori. Biar kulupakan saja..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H