"Pemiliknya?"
"Waktu Miyu membawa Kumu,Miyu tahu enggak siapa pemilik Kumu?" Tanya Mamanya.
Miyu menggeleng lemah. Ya, Miyu pikir Kumu kucing liar yang tak punya majikan.
"Jadi tadi pemilik Kumu kesini. Sudah hampir satu bulan mereka mencari Kumu,bukan apa-apa..Kumu ini masih ada Induknya. Dan induknya ini sering mengeong-ngeong seolah mencari Kumu!"
Mamanya menghela napas sebentar seperti mengamati raut muka Miyu.
"Jadi,mereka sudah lama mencari ke sana-kemari . Setelah akhirnya kemarin menemukan Kumu di depan rumah kita,tadi mereka datang sambil membawa induknya Kumu.".
Miyu diam. Ada air mata menetes di pipinya.Entah mengapa Miyu merasa sedih.Mamanyapun memeluknya erat.
"Miyu jangan sedih ,kan Kumu sekarang bertemu Ibunya. Justru kalau Kumu berpisah dengan Ibunya malah kasihan," sambil membelai lembut rambutnya, Mamanya menenangkan.
"Tapi Miyu sedih enggak bisa bersama Kumu lagi Ma.." tangisnyapun akhirnya pecah.
"Iya, Mama mengerti perasaan Miyu, tapi..kalau Miyu sayang Kumu..Miyu harus merelakan Kumu karena bersama Ibunya tentu lebih baik ya kan? Coba Miyu mau enggak dipisahkan dari Mama?"
Miyu menggeleng. Lalu Miyupum makin dalam memeluk Mama. Namun tangisnya mulai mereda.