Selain pakan burung  yang dikemas, dia juga menjual jangkrik. Ya,ternyata beberapa burung memang eklusif harus menyantap jangkrik. Saya baru tahu ternyata jangkrik ini mudah sekali laku,dan pemasoknya tak banyak. Seringkali kehabisan pokoknya.
O,ya yang unik di atas kandang jangkriknya ada lukisan harimau yang dibuat olehnya. Lumayan serem loh..nih..
Seiring berjalannya waktu, datanglah pembeli yang tak selaras dengan hobinya. Berkali-kali datang pembeli menanyakan makanan kucing. Karena banyaknya permintaan maka dia pun akhirnya menyediakan makanan kucing. Tak dinyana kini pakan kucinglah yang lebih cepat habis. Ternyata penggemar kucing lebih banyak dari pada penggemar burung.
Hanya saja untuk kucing karena beda medan,maka dia harus mencari tahu makanan yang disukai para kucing,karena dia tak memelihara kucing. Akhirnya paling tidak dia menyediakan 4 varian makanan kucing dengan merk berbeda.
Paling repot kalau yang membelinya juga baru pertamakali mencoba membeli pakan kucing,pertanyaan lebih enak yang mana cuma bisa dijawabnya dengan tertawa.
Beda dengan pakan burung atau dunia perburungan. Karena dia faham selain bisa memberikan saran juga bisa diajak curhat sama pembeli. Walaupun diakuinya sesi curhat dengan pembeli ternyata mampu mengganggu konsentrasinya sehingga sering kali dia salah menimbang  atau memberi kembalian.
Jadi,kalau ditanya diantara pakan burung,ikan ,ayam dan kucing mana yang menghasilkan uang lebih ceoag?ternyata pakan kucing. Terkadang pakan kucing sudah hampir kosong,sementara pakan lain masih menumpuk. Sedangkan untuk mengkalulasikan ongkos belanja,maka sebaiknya pembelian semua bersamaan.
Karena belum memiliki kendaraan, maka Kakak ipar saya biasa menyewa mobil  yang memang bisa digunakan untuk belanja karungan. Belanjanya ke Bandung.