Meskipun menggiurkan namun mengawas ini rawan sekali dengan rasa bosan dan mulut yang menguap karena mengantuk. Namun harus hati-hati, karena kondisi ini akan dimanfaatkan oleh para pemburu contekan. "Meleng " dikit mereka langsung beraksi.
Memeriksa Lembar Jawaban
Kegiatan ini berpotensi menghasilkan rupiah lebih banyak. Secara pembayarannya per-anak. Jadi semakin banyak anak yang diajar semakin banyak rupiah yang masuk saku.Â
Sayapun rajin membantu suami untuk memeriksa jawaban. Tangan -tangan kekarnya sering menyerah saat memeriksa jawaban pilihan ganda. Akhirnya jemari lentik saya dibutuhkan betul untuk memeriksa jawaban a,b,c,d, atau e. Modus periksaanya masih membolongi kertas dengan obat nyamuk. Sungguh sangat konvensional .
Untuk perlembar jawaban siswa, beberapa sekolah menerapkan harga beragam. Curhatan teman saya yang honorer swasta sih 800 rupiahan katanya perlembar. Buat sekelas semisal 30 orang dapatkan 24 ribu rupiah. Kalau dia mengajar untuk 10 kelas, lumayan tuh 240 ribu di tangan..
Beberapa sekolah mungkin sudah ujian menggunakan komputer, namun di sekolah suami saya masih cara jadul. Untunglah jadi masih ada keringat yang bisa dibayar.
Masa PAS hampir usai. Meskipun menguras tenaga saat membuat soal dan memeriksa jawaban serta memasukkan nilai namun kucuran rupiah yang biasanya dibayar langsung seusai mengawas di hari terakhir mampu menjadi upah yang menghibur diri.
Lumayanlah bisa sengaja beli martabak sepulang mengajar. Ada 300 ribu yang sampai ditangan suami. Namun maaf rinciannya tak berhasil saya terawang karena dia sembunyikan.Â
Lumayan kan.. 1/4 honor dia dalam sebulan. Kadang istrinya ino berharap masa ujian PAS ini setiap bulan saja dan tidak 6 bulan sekali. Harapan yang hanya halusinasi.