Sebetulnya pemberitahuan dari guru tentang tugas hanya ingin memberitahu para orang tua untuk mengingatkan anak-anaknya akan tugas yang dibawa. Sayangnya ,para Emaklah yang ribet dan heboh.Â
Pernah suatu kali teman saya meminta tolong dibuatkan tugas buat anaknya di sekolah dengan alasan kalau buatan anaknya jelek.
Eh,haloooo...yang namanya buatan anak yang begitu adanya. Jelek itu standar siapa, emaknya? Ya iyalah kan beda usia. Bisa jadi menurut pandangan guru yang memberikan tugas, hasil anaknya itu bagus. Terus ada emak-emak yang berbisik
"Tapi buatan si Anu bagus banget!"
Halah curigalah jangan-jangan tugas itu hasil emak bapaknya juga. Atau memang anak tersebut berbakat di mata pelajaran yang ditugaskan,intinya berbaik sangkalah!
Begitupun dengan tugas ,biasakanlah membuarkan mereka untuk menyiapkan sendiri. Jika ternyata anak sampai ada yang lupa membawa buku sesuai jadwal pelajaran,biarkan itu menjadi bahan evaluasi untuk dirinya sendiri untuk lebih teliti dalam mempersiapkan sesuatu.
Apa yang ditanam itulah yang dituai,karena terbiasa mengerjakan sesuatu oleh orang tua,tak ayal mereka kesulitan di jenjang pendidikan lebih tinggi. Kalau sudah begitu namanya sayang yang menjerumuskan.
Tiba-tiba senyum sendiri saya kali ini lebih mabis dari biasanya menurut pandangan mata saya sendiri lewat cermin. Ya..sepertinya langkah saya membiarkan Kakang,anak saya menyiapkan tugas sendiri sudah tepat.
Belum sempurna sih,tapi semoga membuatnya mampu menghadapi tugas ke depan yang tentu masih berat.