Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Beri Air Jalan untuk Pulang Agar Kekeringan Ini Tetap Basah

12 September 2019   21:11 Diperbarui: 14 September 2019   15:10 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selokan bersih tanpa sampah. Dokumen pribadi

Ke dalam lubang tersebut kita isi sampah organik di dalamnya. Kalau selesai masak,sisa sayuran atau lauk masukkan saja ke lubang itu. Sampah organik akan memancing mikroorganisme untuk hidup. 

Kalau sudah begitu para cacing akan segera hadir dan membuat lubang-lubang ditanah yang akan diisi kelak oleh air hujan. Lebih mantul lagi kalau ada tanaman sebenarnya agar airnya terkunci oleh akar tanaman tersebut.

Biopori. Sumber greenlifes.com
Biopori. Sumber greenlifes.com
Karena ukuran diametermya tak terlalu luas,maka biopori bisa dibuat dimana saja. Kalaupun terlanjur ditembok,lubangi saja lah tembok tersebut,berkorban sedikit kenapa tidak ?yang penting kita takkan kesulitan air saat kemarau seperti sekarang ini.

Ramahlah pada lingkungan. Maka lingkunganpun akan ramah pada kita. Jangan hanya alasan simpel kita menutup akses air mengalir menuju tanah. Kita juga yang rugi. Betapa kebutuhan kita akan air sangat tinggi.

Beri air jalan untuk pulang agar saat kemarau kita bisa kembali menggunakannya. Jika air banyak terkandung di tanah,maka kekeringan ini tetap akan basah oleh cadangan air yang kita tabung saat hujan.

Aliran air. Dokumen pribadi
Aliran air. Dokumen pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun