Yang sedikit menggemaskan di daerah saya,selain harus membayar mahal, pedagang air keliling langganan kami yang bernama Mang Udin,sedikit bermasalah dengan pendengaran. Perlu tenaga ekstra untuk memanggilnya. Sering kali terjadi panggilan berantai dipagi hari. Jadi yang memanggil Mang Udin mampir itu akan mendapatkan bantuan teriakan panggilan dari orang sekitar.
Andaikan mereka mau menyediakan tanah untuk menyerap air tentu masih ada cadangan air yang bisa mereka gunakan saat hujan. Tanah yang terbuka sudah menjadi bahan langka. Manusia lebih suka sok bersih karena tak mau membersihkan lumpur di setiap tanah basah yang terinjak.
Yang lebih parah meski sudah susah air ,masih banyak yang rajin menyiram jalanan berdebu dengan air bersih. Bukannya dihemat malah air dibiarkan terus sekarat.Â
Itu baru di musim kemarau, bagaimana dengan musim hujan? Halaman yang masih membiarkan tanahnya terbuka akan mampu menampung air hujan sebagai cadangan nanti tentunya. Â Jika lama tak kemarau kemudian tanah baru tersiram hujan maka segarnya bukan main bukan?
Sementara tanah yang sudah bertembok jika tak rata permukaan temboknya, maka akan menghasilkan genangan-genangan.Â
Sediakan Lahan Untuk Menabung Air
Andaikata disetiap rumah masih menyediakan tanah kosong.  Tanam pohon rindang untuk meneduhkan rumah. Selain sejuk,air  pun akan ada disekitar akarnya. Syukur-syukur kita bisa membuat biopori.
Ituloh membuat lubang berdiameter 10 cm saja dengam kedalaman 1m di dalam tanah. Kita tanam saja pipa PVC sesuai ukuran tadi. Jangan lupa pipanya di beri lubang kecil-kecil.