"Saya kagum pada Aura Kasih, dia merelakan tubuhnya tak seindah dulu saat masih lajang demi menyusui buah cintanya."
Aura kasih terluka, seorang pria bernama Yan Widjaja yang katanya jurnalis dan kritikus film dengan cueknya menyebut dirinya Pabrik Susu di media sosial twitter.Â
Aura Kasih menegaskan tersinggung dengan kicauan Yan Widjaya yang kini sudah dihapus lewat Twitter. Yan menulis: dikaruniai dua pabrik susu sehingga dia rehat main film
Sebagai Ibu yang sedang berjuang memberikan ASI sebagai nutrisi terbaik sumber kehidupan yang diberika Tuhan, sebutan itu jelas menghinanya.
Dalam laman Instagramnya Aura Kasih menulis
"Ada namanya Yan Widjaya. Katanya, dia seorang kritikus film, senior, novelis juga! Tapi tidak punya edukasi!
Dia sudah melecehkan saya sebagai seorang ibu pejuang ASI... Kalian sebagai wanita, sebagai ibu yang sedang menyusui dilecehkan dengan kata-kata yang tidak sopan..Â
Apa yang akan kalian lakukan?? Laki-laki harus santun kepada perempuan. Kalian lahir dari mana? Setetes air susu ibu yang membuat kalian hidup"
Isi hati Aura kasih ini membuat para pejuang ASI lain seperti saya sedih dan terluka. Bagaimana bisa seorang ibu yang sedang berbahagia memiliki buah cinta pertamanya itu diolok-olok seperti itu.Â
Saya kagum pada Aura Kasih, dia merelakan tubuhnya tak seindah dulu saat masih lajang demi menyusui buah cintanya. Semua tahu Aura Kasih dikagumi kaum Adam untuk itu.
Bukan hanya itu,orang -orang sekitarnyapun harus memberikan dukungan padanya agar perasaannya nyaman. Perasaan nyaman dapat memperlancar produkasi ASI sang Ibu.
Bagi Ibu yang baru saja melahirkan memang secara emosional terjadi ketidak stabilan. Beberapa Ibu malah mengalami "Baby Blues".Â
Masuk akal sih karena bagi si Ibu tentu kaget masuk dunia baru dimana setiap detik dia berhadapan dengan makhluk mungil yang begitu memiliki ketergantungan padanya. Dan proses pembiasaan diri untuk hal itu tentu sulit. Maka bersabarlah pada Ibu yang baru melahirkan.
Jika sebelumnya dia tidur pulas,maka tidurnya akan terganggu oleh tangisan si kecil. Dunianya tak sebebas dulu. Itulah mengapa kita orang sekitar harus mampu berempati padanya.Â
Meskipun tarolah si Ibu mengalami pertambahan berat badan,tak usahlah dikatakan,karena diapun tahu itu,diapun merasa, dan bisa jadi diapun tak percaya diri. Aura Kasih sedang merasakan itu,wajar kalau dia secara emosi dia meradang membaca tulisan Yan Widjaya .
Sebutan "Pabrik Susu" jelas olok-olokan yang sangat melukai Aura kasih .Tak ada kehormatan rasanya dibalik sebutan itu melainkan penghinaan. Saya tak bisa memahami pembelaan Yan Widjaya telah mengklarifikasi bahwa sebutan itu justru penghormatan pada Aura Kasih.
Bangga atas perjuanganmu dalam memberikan ASI eklusif wahai Aura Kasih. Â Maju terus dan pantang menyerah untuk memberikan ASI sebagai kado terindah untuk si kecil. Semoga ini semakin menginspirasi Para Ibu untuk berjuang menberikan ASI ekslusif untuk 6 bulan kemudian berlanjut hingga si kecil 2 tahun atau lebih.
Sumber : ANTARA NEWS---Aura Kasih kecam "kritikus film" karena disebut "pabrik susu".Kamis, 22 Agustus 2019 10:11 WIB
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H