Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menemani Anak Bermain, Mengapa Tidak?

4 Juli 2019   19:53 Diperbarui: 4 Juli 2019   20:25 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cie,anak saya ngegocek bola. Dokpri

Ternyata pemain sepakbola tak rata usia. Ada yang masih duduk di SD seperti anak saya,beberapa SMP dan ada juga SMA. Tidak ratanya usia pemain membuat yang usia lebih tua berinisiatif untuk mencampur anggota tim. Yang SD ada,SMP ada,SMA juga ada.

Perkenalkan ,para pemain bola kagetan. Dokpri
Perkenalkan ,para pemain bola kagetan. Dokpri
Jika jumlah pemain cukup untuk  3 tim maka timnya dibagi jadi  Tim A,B, dan C. Setelah berhompimpah untuk memulai bermain,peraturan yang diterapkan adalah, tim yang kebobolan hingga 2 gol wajib diganti.

Darimana saya tahu peraturan itu?ya saya ngobrolah dengan mereka. Berbaurnya anak saya dengan anak-anak ABG menghadirkan kekhawatiran buat saya. 

Di jaman yang mudah mendapatkan informasi di dunia maya. Dengan kenyataan bahwa nyaris semua anak sudah memegang gadget ada ketakutan anak-anak yang lebih besar ,yang keburu tahu segalanya sebelum waktunya menularkan informasi salah pada teman-temannya yang kecil. 

Meskipun sedari rumah sudah dibekali dengan pengetahuan dan agama tetap saja khawatir. Sementara ini selagi dia masih anak-anak,saya takkan melepaskan main begitu saja. Mengasuh adik-adiknya di lapangan sebenarnya modus untuk memperhatikannya juga tanpa dia sadari.

Mengenal teman-temanya satu persatu juga mempermudah akses untuk mengikutimya. Dengan anak-anak ABG ini juga saya coba kenal. Dan tak lupa anak saya sendiri diingatka untuk selalu bercerita apa yang terjadi padanya selama bermain. Lalu  dia dianjurkan bertanya jika ada seuatu yang tak dia fahami agar saya bisa bantu meluruskan.

Setelah saya amati,benar saja,saya melihat ada sebungkus rokok yang disimpan ditempat bermain beristirahat. Ketika ditanya punya siapa ,ternyata itu punya para pemain yang sudah SMA. Kalau begini kan jadi takut juga. Mungkin saya perlu berbicara empat mata pada pemilik rokok untuk tidak membakar rokoknya saat bersama anak-anak.

O,ya dari pengamatan beberapa hari ini di lapangan akhirnya saya tahu bahwa kemampuan bermain bolanya sudah melesat pesat. Karirnya terkahirnya di sekolah sebagai pemain cadangan yang dimainkan 3 menit menjelang usai sepertinya akan berubah. Kemahiran menggocek bolanya sudah yahud.

Cie,anak saya ngegocek bola. Dokpri
Cie,anak saya ngegocek bola. Dokpri
Suatu kali selepas bermain bola,dan kami berjalan bersama saya mengajukan pertanyaan padanya.

"Kang,malu enggak diikutin sama emaknya melulu pas lagi main?"

"Enggak lah,seneng malah ada yang bawain kakang minum sama semangatin kakang main!"ujarnya sambil tersenyum lebar. Sayapun bahagia mendengar jawabannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun