Ternyata pemain sepakbola tak rata usia. Ada yang masih duduk di SD seperti anak saya,beberapa SMP dan ada juga SMA. Tidak ratanya usia pemain membuat yang usia lebih tua berinisiatif untuk mencampur anggota tim. Yang SD ada,SMP ada,SMA juga ada.
Darimana saya tahu peraturan itu?ya saya ngobrolah dengan mereka. Berbaurnya anak saya dengan anak-anak ABG menghadirkan kekhawatiran buat saya.Â
Di jaman yang mudah mendapatkan informasi di dunia maya. Dengan kenyataan bahwa nyaris semua anak sudah memegang gadget ada ketakutan anak-anak yang lebih besar ,yang keburu tahu segalanya sebelum waktunya menularkan informasi salah pada teman-temannya yang kecil.Â
Meskipun sedari rumah sudah dibekali dengan pengetahuan dan agama tetap saja khawatir. Sementara ini selagi dia masih anak-anak,saya takkan melepaskan main begitu saja. Mengasuh adik-adiknya di lapangan sebenarnya modus untuk memperhatikannya juga tanpa dia sadari.
Mengenal teman-temanya satu persatu juga mempermudah akses untuk mengikutimya. Dengan anak-anak ABG ini juga saya coba kenal. Dan tak lupa anak saya sendiri diingatka untuk selalu bercerita apa yang terjadi padanya selama bermain. Lalu  dia dianjurkan bertanya jika ada seuatu yang tak dia fahami agar saya bisa bantu meluruskan.
Setelah saya amati,benar saja,saya melihat ada sebungkus rokok yang disimpan ditempat bermain beristirahat. Ketika ditanya punya siapa ,ternyata itu punya para pemain yang sudah SMA. Kalau begini kan jadi takut juga. Mungkin saya perlu berbicara empat mata pada pemilik rokok untuk tidak membakar rokoknya saat bersama anak-anak.
O,ya dari pengamatan beberapa hari ini di lapangan akhirnya saya tahu bahwa kemampuan bermain bolanya sudah melesat pesat. Karirnya terkahirnya di sekolah sebagai pemain cadangan yang dimainkan 3 menit menjelang usai sepertinya akan berubah. Kemahiran menggocek bolanya sudah yahud.
"Kang,malu enggak diikutin sama emaknya melulu pas lagi main?"
"Enggak lah,seneng malah ada yang bawain kakang minum sama semangatin kakang main!"ujarnya sambil tersenyum lebar. Sayapun bahagia mendengar jawabannya.