Wah,kalau sudah makan bareng begini mana tahan buat ga nambah makan. Good bye deh diet untuk menahan laju berat badan. Nasi habis masih ada lauknya,terpaksalah nasi ditambah.Â
Nasi banyak lauknya habis terpaksalah mencomot ayam. Begitu terus seolah perut tak mau kenyang,keterpaksaan yang disukai. Jangan-jangan terjadi pertambaham volume lambung.
Nyaris semua orang mengalami kekenyangan. Wah gawat nih perlu digerakkan badan jangan didiamkan . Bisa berpotensi menambah lemak baru.
Berziarah Makam Leluhur
 Untunglah para sesepuh mengagendakan ziarah ke makam leluhur. Dengan kegiatan ini maka kami dipaksa untuk membakar lemak yang baru saja akan ditimbun.
Pemakaman leluhur itu letaknya di daerah perbukitan. Artinya kami harus berjalan menanjak.
Saat pergi saya dan suami yang ketinggalan rombongan karena saya menina bobokan dulu si kecil. Kami berdua memilih jalan mulus pedesaan.Â
Maksudnya sih biar enggak terlalu sulit medannya. Biarlah lelah karena kaki yang bergerak menanjak saja. Segitu saja saya sudah hehoh menahan nafas yang seperti berlarian.
Sembari berjalan,kami berdua harap-harap tunggu sinyal datang. Ya,di kampung ini sinyal memang belum kuat. Susah menemukan inyal sekali ada, mampirnya sebentar. Dunia maya sulit ditemukan . Tapi bagus juga sih sebenarnya jadi kami menyatu dengan alam.