Tahun ini sepertinya tahunnya anak dan balita. Maksudnya hampir semua sepupu dari suami punya anggota keluarga baru. Ada yang baru satu ada juga juga yang sudah bertanbah jadi dua.
Generasi seusia anak -anak kami bertambah. Â Teteh,anak saya kedua saja kini sudah punya 2 saudara yang sepantaran. Dede,anak bungsu saya sudah punya 5 saudara yang sepantaran.Jadilah teras-teras rumah seperti taman bermain.
Demi menambah keseruan mereka, kami sengaja membawa tenda dari kota. Dua tenda. Yang satu memanfaatkan karung bekas makanan kucing,yang satu lagi memang tenda beneran yang biasa digunakan Teteh bermain.
Terbukti mereka semakin betah berada di sini,selain berhaha hihi juga ramai berlati-lari,tenaga mereka seperti tak ada habisnya.
Baru jam 10 pagi,tapi perut saya sudah minta di isi. Wah kacau nih,mungkin dinginnya hawa pegunungan membuat kami gampang lapar.
Makan Bersama
Untunglah orang sini mengerti derita kami. Segera sedari pagi dua ekor ayam disembelih untuk menyambut kedatangan kami. Â Ups, sepertinya dua ayam yang tadi pagi jalan-jalan di halaman belakang.
Meskipun dimasak dengan bumbu yang sama namun rasa daging ayamnya berbeda. Selain para ayam makannannya alami sedapatnya di tanah,juga masaknya menggunakan bahan bakar kayu.Â
Acara makannya tentu ramai -ramai dengan ditemani lalap-lalapan dan sambel. Bibi paman,sepupu bahkan para bocah semua berebut piring