Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Salahkah Jika Anak-anak Menanti Amplop Uang Lebaran?

6 Juni 2019   10:23 Diperbarui: 6 Juni 2019   10:30 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah akhirnya lebaran yang dinanti tiba. Bagi kita yang dewasa saja merasa bahagia jika tiba hari raya apalagi bagi mereka ,anak-anak.

Moment lebaran selalu membuat mereka senang. Selain dibelikan baju baru oleh orang tuanya,kemudian mencicipi masakan spesial buatan Ibunya,juga mendapatkan amplop berisi uang lebaran dari sanak saudaranya.

Salahkah jika mereka menanti amplop uang lebaran?betulkah mereka dipupuk menjadi pengemis gara-gara mengharapkan uang lebaran?rasanya terlalu berlebihan tuduhan tersebut menurut saya. 

Kita pernah sekecil mereka,perasaan senang menghitung lembaran uang hasil pemberian lebaran itu tak ada duanya bukan. Memasukkan ke dalam tabungan atau membelikan barang yang kita impikan membuat kita tersenyum. Yang apes terkadang dipinjam dulu oleh ibu kita saat butuh kepepet  dan lupa dikembalikan wk wk wk .

Jika sekarang anak-anak kita merasakan tradisi itu mengapa tidak? Bagi mereka yang memiliki rejeki  berlebih memberi selembar dua lembar dan menukarnya dengan  senyum anak-anak tentu menyenangkan.

Baris rapi setelah salaman karena akan dibagikan uang lebaran adalah momen lucu setiap silaturahmi. Meskipun secara ekonomi kita tak kekurangan namun jika saudara kita ingin memberi uang lebaran mengapa mesti kita tolak?

Yang tak boleh adalah jika sedari rumah kita menyuruh mereka untuk meminta uang pada saudara. Yang tak elok adalah jika kita mendorong anak-anak kita untuk mendekati saudara yang berpotensi memberi uang.

Hindari kalimat basa-basi untuk meminta amplop

"Tuh ada tante anu,noh ada oom ayo salim nanti dapat amplop loh!"

Wah itu baru kalimat memupuk jiwa pengemis. 

Saya sendiri sebetulnya lebaran ini hanya memiliki persediaan uang pas-pasan. Namun melihat keponakan yang lucu-lucu rasanya ingin memberi lembaran uang baru. Meskipun hanya 5000 atau 10.000 namun ucapan terimakasih dan senyum lebar membuat saya riang.

Begitupun ke dua kakak saya. Merekapun bukan orang yang memiliki rejeki berlebih namun sama seperti saya uang baru dengan nominal sama mereka bagikan juga. Jadi kalau dipikir kita seperti barter saja. Saya memberi uang kepada keponakan,kakak -kakak saya menberikan uang pada anak-anak saya.

Nah,jika beres memberi uang ternyata kita lupa  kartu ATM ketinggalan sementara dompet sudah kosong. Ah tenang saja, kan sekarang bisa mengambil uang tanpa kartu ATM. Tinggal proses lewat BCA mobile /Sakuku ambil uang di ATM, selesailah semua. Lembaran uangpun sudah ditangan.  #DibikinSimpel aja semuanya oleh BCA. Kita kan generasi #AntiRibet ya 

Mengambil uang tanpa Kartu ATM. Sumber BCA.co.id
Mengambil uang tanpa Kartu ATM. Sumber BCA.co.id
Jadi menurut saya tak masalah jika anak-anak mengharapkan uang lebaran. Ingatkan untuk mengucapkap terima kasih setelah diberi dan ajarkan mengucapkan Alhamdulillah sebagai tanda bersyukur karena diberi rezeki oleh Allah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun