Belanja Baju Lebaran Dengan Gerombolan
Lebaran masih jauh, namun suami sudah kasak-kusuk mengajak belanja baju lebaran. Dia menyarankan membeli baju sekarang agar tak berjejal atau berdesak-desakan di mall jika terlalu dekat dengan hari lebaran seperti tahun-tahun sebelumnya.
Saya belum mengiyakan. Hingga detik ini masih membayangkan medan perang yang akan dihadapi jika berbelanja nanti. Pergi berbelanja nya pasti membawa gerombolan. 2 anak dan 1 bayi siap mengintili kami. Kenapa harus membawa mereka? alasannya tentu agar baju yang dipilih bisa tepat ukuran dan juga terlihat cocok apa tidaknya mereka menggunakan baju itu.
Belum pergi saja saya langsung menghela nafas berat. terbayang ribetnya. Waktu memilih baju pasti akan lama. Untuk 3 anak gitu loh! Iya kalau mereka langsung cocok dengan pilihan kedua orangtuanya. Lah, anak kedua saya yang perempuan kan sudah mulai bisa milih-milih baju sendiri. Meskipun kita bilang baju pilihan kita keren,tapi belum tentu dia sehati.
Tahun lalu yang menghabiskan waktu lama ya si gadis cilik ini.
Baju anak perempuan kan memang lucu-lucu ya. Bermain di motif dan warna. Bisa pilih celana atau rok sebagai bawahan atau terusan.
Yang standar baju anak laki-laki. Kalau enggak kaos atau kemeja. Kebawahan sudah pasti celana tapi herannya harga baju anak laki-laki biasanya lebih mahal meski modelnya begitu-begitu juga.
Tahun ini anak cikal saya yang laki-laki minta bajunya keragaman sama adiknya. Sepertinya dia senang memiliki adik laki-laki. Sayangnya sedikit berbeda dengan adik perempuannya. Mungkin merasa melihat mini dirinya. Selain sering meminta untuk menggendong adiknya, dia juga sabar menjaga adiknya.Â
Hmm.sudah terbayang pasti nanti pas belanja adiknya pasti minta turun seperti biasanya. Paling dia akan bersiap untuk menemani adiknya yang sedang belajar merangkak.
Waktu yang dibutuhkan untuk berbelanja baju lebaran pasti tak cukup satu atau dua jam. Ah,jangan-jangan pergi pagi pulang malam wk wk wk. Pasti sekalian buka bersama di luar deh.
Yang paling membosankan setelah dapat semua baju pilihan adalah antri di depan kasir. Kalau menjelang lebaran,beuh antriannya bisa panjang.
Tahun lalu sedikit lucu, saat posisi sudah berhadapan dengan kasir,saya lupa mengeluarkan dompet. Celakanya karena takut hilang karena kecopetan, itu dompet di simpan bagian dalaaaam sekali di tas.Â
Sayangnya lupa tepatnya dimana. Setelah Tangan mengubek-ubek isi  tas,namun tu dompet tak juga ditemukan. Terpaksalah satu persatu barang dikeluarkan demi menemukan tuh dompet. Untung dibawa,kalai lupa atur ketinggalan sudah tamat riwayat. Aduh malunya enggak ketulungan sama Mbak kasir.Â
Enggak enak juga sama orang-orang yang sedang antri. Kayaknya dalam hati mereka sudah meneriaki. Bisa jadi mereka berniat untuk melempar sendal sepatunya saking kesal.
Setelah kejadian itu akhirnya saya meminimalisir penggunaan uang tunai. Beberapa kali saya mendebit saja kartu ATM BCA jika berbelanja. Oh ya memiliki rekening BCA itu mempunyai kebanggaan tersendiri gitu. Berasa keren aja saya.
Tahun Ini Belanja Menggunakan Sakuku
Tahun ini,pengalaman itu takkan terulang. Demi efisiensi waktu dan mengurangi keribetan, saya akan menggunakan Sakuku dari BCA.
Tahukan Sakuku? Sakuku adalah uang elektronik yang dapat digunakan bertransaksi melalui aplikasi Smartphone. Kita bisa melakukan bayar belanja,isi pulsa dan melakukan transaksi perbankan lainnya. Dengan begitu,acara Hang out akan semakin all out.
Menggunakan Sakuku ,saya akan mendapatkan kemudahan ,hanya perlu mengunduh aplikasi di playstore untuk membuka uang elektronik Sakuku.
 Praktis banget karena nomor handphonenya saya akan menjadi nomor kepemilikannya Sakuku. Enggak usah pusing dengan biaya administrasi bulanan,wong gratis kok. Banyak promo lagi yang bisa diambil.
Dengan Sakuku saya bisa tarik tunai tanpa kartu ATM BCA berlogo Sakuku. Saya juga bisa isi pulsa sendiri atau mengisi pulsa suami bahkan sebaliknya minta isi pulsa ke suami.
Sakuku juga bisa digunakan untuk transfer uang atau minta transfer ke teman.
Satu lagi Sakuku bisa Split bill alias berbagi tagihan sama teman-teman jika kita makan ramai-ramai nanti bayarnya di bagi rata.
Nah rencana belanjaan baju lebaran kali ini pake Sakuku akan terealisasi. Setelah semua belanjaan siap nanti untuk bayar belanja saya pilih metode pembayaran melalui Sakuku.
Setelah semua baju pilihan ok dan masuk keranjang,Saya klik bayar belanja di menu utama.
Setelah itu pilihlah Scan QR yang akan diberi oleh mba kasir. Kemudian konfirmasi transaksi dengan pin Sakuku.
Begitu beres,colek lagi mbak kasirnya untuk memproses transaksi.
Horeee,transaksi berhasil! Cepet banget kan?enggak usah ngitung dulu berapa uang yang akan diberikan ke kasir. Ga usah juga bolak -balik ngitung pakai kalkulator berapa kembaliannya. Enggak usah malu-maluin mengejar koin menggelinding dari kembalian yang dikasih Mbak Kasir.
Jangan lupa cek lagi dengan melihat bukti transaksi di inbok Sakuku. Tuh gampang kan?
Selain bisa digunakan untuk berbelanja langsung,sakuku juga bisa di gunakan berbelanja on line. Boleh liat panduannya di video di sini
Ah, belanja Ramadan kali ini lebih ringan  dengan Sakuku. Sepertinya saya akan segera mengiyakan permintaan suami untuk belanja baju lebaran besok atau lusa.
Jaman sekarang kan jaman #generasi simpel. Kalau bisa dipermudah ngapain dipersulit.
Segera unduh aplikasi Sakuku ya emak-emak tercinta,rasakan sensasi kemudahan berbelanja tanpa harus berat-berat bawa dompet. Tahu sendiri kalau repot kita sering kena jebakan lupa simpa n dompet. Atau karena enggak fokus dengan sekitar kita bisa jadi kecopetan. Emak-emak adalah sasaran empuk mereka.
Hayulah suamiku bersama gerombolan cilik, kita segera belanja baju buat lebaran karena Sakuku bikin Hang Out jadi All out.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H