Setelah tahu hancur,siapkan telur yang sebelumnya sudah dicuci terlebih dahulu menghindari adanya bakteri dari kotoran yang menempel. Kemudian pertemukan telur dengan tahu. Aduk hingga benar-benar tercampur.
 Begitu tercampur rata tambahkan wortel,supaya mudah matang wortelnyasaya parut,kalau dipotong kecil eksekusi lama dan khawatirnya tak matang bersamaan dengan telur dan tahu. Kasihan kalau wotel tak ada teman dan mentah sendirian,sakit tahu..eaaa.
Taburkan garam secukupnya,jangan terlalu banyak entar keasinan dituduh mau nikah lagi sama suami. Jangan juga terlalu sedikit kalau rasanya hambar biasanya hubungan jadi mati rasa , #eh. Tambahkan merica sedikit,kalau mau tambah bubuk kaldu ayam atau sapi boleh juga biar lebih menggigit..
Nah,sekarang kita siap mengeksekusi panaskan sesendok margarin. Margarin lebih membuat sedap dibanding minyak sayur. Sesendok aja ya,sendok makan loh jangan sendok tembok! Setelah panas hati eh salah panas margarinya, tumislah para bawang dan tomat.
Duh,maaf ya saudara-saudara kalau penampakkan wajahnya kurang menggairahkan. Maklum ini masaknya di dapur mertua dimana peralatan misalnya sudah berusia lanjut. Prinsip mertua kan pantang mengganti wajan selama pantat wajan  masih aman. Teflon dia tak koleksi sih, kalau pegang teflon berasa mau main tenis katanya.
Jangan ditinggalkan untuk meriksa media sosial ketika menumis bumbu. Kelewatan sedikit bawang goreng bisa cepet hangus. Pastikan apinya jangan terlalu besar.
Jika sudah tercium  harum bumbu, telur,tahu dan wortel bisa di masukkan. Jangan lupa kemarin mandi soalnya dikhawatirkan yang tercium bukan harum bumbu melainkan bau acem ketek sendiri wk wk wk.
Setelah beradu bumbu,di campurkanlah mereka sampai rata. Masak yang beginian enggak akan lama,makanya pantengin terus aja jangan beralih dulu untuk Selfi di dapur. Over coock alias gosong gagallah misi!