Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Pembeli yang Dirindukan Penjual

10 Mei 2019   12:18 Diperbarui: 10 Mei 2019   12:23 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berburu Makanan Untuk Berbuka

Masih ada satu jam menuju waktu berbuka puasa. Si cikal mulai resah dan gelisah. Sesekali mengeluh lapar. Et dah padahal sudah puasa hari ke empat, tapi masih juga tak terbiasa dengan laparny.Sayapun mengajaknya berburu makanan untuk berbuka.

Kebetulan selama Ramadan ini ada pasar Kagetan dekat rumah. Semua jenis makanan ada di sana. Sampai bingung mau membeli apa.

Setelah celingak-celinguk si cikal memilih membeli lumpiah basah. Kamipun mendekati tukang lumpia basah.

"Pak, lumpiah basahnya ya satu!"

Diapun langsung membuatkan.

"Pak nanti lumpiah basahnya masukkan ke wadah ini ya jangan pake plastik!"pinta saya.

Tukang lumpiah basah sempat seperti bingung. 

"Jadi lumpiah nya di ke wadahin teh?" Dia meyakinkan lagi.

"Iya!"jawab saya.

Dia tersenyum. 

"Wah coba kalau semua yang beli kayak begini semua,saya ga perlu membeli plastik!"selorohnya. Saya tertawa dibuatnya.

Tak lama lumpiah pun siap dan segera dituangkan kedalam wadah yang sebelumnya sudah diberi alas daun dan kulit lumpiah.

Membiasakan Membawa Wadah Sendiri

Si cikal melangkah riang saat  membawa lumpiah basa dalam wadah untuk dilahap saat berbuka nanti.

Lumpiah basah dalam wadah siap dibawa pulang. Dokumen pribadi
Lumpiah basah dalam wadah siap dibawa pulang. Dokumen pribadi

Apakah dengan menggunakan wadah plastik rasanya berubah?ya enggak lah rasa masih sama . Untuk apa di bungkus plastik sekali pakai,selain di indikasikan berbahaya makanan panas di masukkan plastik sekali pakai,plastiknya juga tak dipakai dan langsung dibuang. Hanya menambah sampah saja.

Ucapan tukang Lumpiah basah yang mengandaikan semua pembeli membawa wadah untuk menggantikan plastik bukan cuma kali ini saja. 

Tidak hanya tukang lumpiah, pedagang buah juga sering menyatakan hal yang sama. Jadi pemberlakuan penggunaan wadah sendiri juga saya berlakukan untuk acar belanja sayuran atau buah-buahan.

Mau ke tukang sayur atau tukang buah saya selalu membawa wadah. Herannya bukan diapresiasi kadang pembeli lain malah menertawakan kebiasaan saya. Mungkin bagi mereka aneh kebiasaan membawa wadah sendiri.

Dokumen pribadi.
Dokumen pribadi.

Pembelian Plastik Sebagai Wadah Menjadi Modal yang cukup Signifikan bagi Penjual

Selain pedagang buah-buahan yang hapal kebiasaan saya ya juga tukang sayuran. Seperti halnya tukang lumpiah basah tadi,tukangbsayurpun sama selalu berandai-andai semua pembeli membawa wadah sendiri. 

Ketika saya tanya mengapa, ternyata untuk membeli kantung keresek daan plastik sekali pakai sebagai wadah belanjaan, harus ada uang yang mereka keluarkan sebagai modal. Jika saja semua pembeli membawanya plastik sendiri, modal mereka bisa terkurangi atau keuntungan mereka menjadi bertambah.

Pedagang sayur curhat untuk sekali membeli plastik saja dia harus mengeluarkan uang diatas 100 ribu rupiah. Kadang tak diperhitungkan sebagai modal padahal besarannya lumayan.

Mungkin membawa wadah sendiri belum jadi budaya emak-emak di sini. Bisa jadi atas dasar repot dan berat saja kalau bawa wadah sendiri. 

Dokpri
Dokpri

Padahal kadang belanjaannya tak banyak hanya membeli rawit dan terasi namun mereka suka minta di masukkan ke dalam kantong plastik . Sudah dirumah kantong plastiknya langsing masuk tempat sampah.

Menyiasati Kantong Plastik Yang Terlanjur Diberi Pedagang

Jika memang terpaksa pakai plastik saya biasanya tidak membuang namun mengumpulkan setiap kantong plastik itu. Sesekali bisa dibawa kembali dan kalau masih rapih bisa dikembalikan ke warung untuk di gunakan kembali.

Andai semua emak-emak pembeli seperti itu tentu pedagang semakin senang lagi. Kan terjadi perputaran kantong plastik tanpa harus membeli lagi.

Kumpulan kantong plastik yang akan dipakai kembali
Kumpulan kantong plastik yang akan dipakai kembali

Tips Mengurangi Plastik Sekali Pakai

Saran saya jika Anda berbelanja bumbu misalnya timbanglah satu persatu bumbu kemudian satukan dalam satu wadah tak perlu dimasukkan ke dalam plastik sekali pakai. Tidak jadi terlihat jelek kok kalau kita tak bawa plastik.

Misal nih,bawang,tomat,rawit  se ons,setelah ditimbang lalu masukkan ke dalam satu wadah bumbu. Nanti di rumah kan bisa dipisah-pisahkan. Sekarang kan wadah berbagai ukuran sudah tersedia kit bisa membeli untuk menghindari plastik sekali pakai.

Tumbuhkan Perasaaan Bersalah Setiap Kali Menggunakan plastik Sekali Pakai 

Dengan perasaan bersalah atau berdosa itu kita berusaha menghindarinya karena kita tahu ujung pulau penggunaan plastik sekali pakai itu ke mana.

Tidak kasihanikah kita pada hewan laut yang banyak mati karena menelan sampah plastik? 

Tidak risihkah kita melihat pantai indah Bali ternoda oleh sampah plastik?

Tidakkah tergerus hati kita melihat jalanan banjir gara-gara tersumbat sampah plastik yang menggunung?

Pikirkan itu sebelum kita ingin menggunakan plastik. Jangan memandang itu sebagai hal yang simpel.

Kita  sepertinya harus sudah ke dalam tahap dipaksa bukan dianjurkan lagi dalam mengurangi penggunaan plastik. Buktinya setelah benar-benar diterapkan pembeli toh akhirnya memahami dan tidak demo meskipun mini market tak menyediakan plastik untuk belanjaan mereka.

Di bulan Ramadan penggunaan plastik sekali pakai bisa jadi meningkat karena nyaris semua makanan untuk berbuka berujung di plastik sekali pakai dan keresek. 

Jika saja dibudayakan menggunakan wadah sendiri dari rumah maka penggunaan sampah plastik bisa berkurang. . 

Jika 100 pembeli mereka membawa wadah sendiri maka satu hati sudah selamat bumi dari 100 ,sampah plastik. Demgan 30 hari terlalu selama puasa,30000 sampah plastik batal dibungkus ke lingkungan. Kalikan dengan jumlah pedagang yang ada. Jumlahnya fantastik pastinya!

Maka sebelum berburu makanan takjil bawalah wadah yang bisa menampung makanan . Karena justru makanan yang baru di wadahi sebelum diberikan lebih aman dibandingkan makanan yang sudah siap dalam plastik sekali pakai. Selain tak aman untuk kesehatan jika dibungkus saat panas,juga plastik-plastik itu calon sampah yang sulit terurai.

Yuk biasakan menghindari plastik sekali pakai dengan menggunakan dan membawa wadah sendiri. Karena jika kita berhasil membisakan diri maka bukan hanya sampah yang berkurang,tapi juga kita akan menjadi pembeli yang dirindukan penjual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun