Buah mangga itu selalu menggoda. Kalau masih mentah seger buat dijadikan rujak. Sementara yang matangnya enak di jus atau makan langsung.
Banyak jenis mangga di Indonesia. Ada harum manis, Cengkir,gedong,kaweni dan banyak lagi. Saya pribadi lebih senang buah mangga cengkir soalnya ada aroma khasnya dibandingkan harum manis. Gedong juga enak hanya saja harganya lebih mahal,dah gitu seratnya banyak sehingga kadang yang termakan utuh sedikit.
Buah mangga memang buah lokal Indonesia yang mudah ditemukan. Harga murah dan kaya vitamin pula. Jumlahnya melimpah. Sepertinya kita takkan butuh mengimpor ya.
Buah mangga biasa berbuah pada musimnya jadi tak bisa menemukan setiap waktu. Makanya kalau sudah waktunya panen,saya bisa membeli nyaris tiap hari.
Demi keinginan menikmati mangga dengan mudah tanpa harus membeli,sayapun sengaja membeli pohon mangga dari tukang tanaman yang lewat.Â
Promosi bahwa pohon mangga yang dia jual adalah tanaman cangkokan yang Takkan tumbuh terlalu tinggi tentu menggiurkan. Terbayang panen mangga di depan rumah dan tak susah memetiknya karena pohonnya takkan terlalu tinggi.Â
Sebagai tanaman cangkokan tentu berbuahhnya akan mengikuti induknya artinya jika musim mangga tiba,ni pohon berbuah juga.
Sayangnya hingga lebih dari 5 tahun tuh pohon ditanam hingga kini belum berbuah juga. Dan tak sesuai dengan janji manis sang pedagang tanaman bukanya berbuah dan makin merindang,malah semakin meninggi melewati atap dan kabel.Â
Terpaksalah dipangkas. Saking keselnya sampai bawah pangkasnya. Tapi eh ,tuh pohon sekarang tumbuh lagi dan daunnya semakin menghijau.Ya sudahlah saya biarkan saja.
Masih cerita tentang buah gedong, teman saya di Purwakarta sana pun punya pohon mangga yang berkali-kali berbuah ranum . Dia kompasianer juga Ofie Sofyan Gumelar.Â
Berkali-kali karena tergoda dengan buah mangganya , sayapun merayu istrinya yang masih teman saya juga untuk membagi tuh buah. Dengan alasan susah ngambil , enggak ada yang disuruh dan sebagainya, dia dan istrinya tak juga mengabulkan permintaan saya hingga berkali-kali panen. Sebagai pecandu saya tak malu meminta maksa hahahaha.
Nah,baru pas hamil ke anak bungsu inilah permintaan saya dikabulkan. Jauh-jauh dia mau mengirimkan paket buah mangga itu. Takut bayinya nanti ngeces kayaknya.
Begitu sampai saya langsung eksekusi tuh manga-mangga. Habis semua saking bahagianya ngidam terkabul. Bushnya ehmmm manis nis nis. Memang ya tanah Indonesia itu betul subur. Tanam apapun jadi dan baik hasilnya asal rajin.
Esok harinya dia menanyakan rasa buah mangga tersebut.
Teh gimana buah mangga nya?Â
Dia bertanyaÂ
Maniiss banget makasih ya!!!!
Jawab saya
Teh,manis ya?? sekedar pemberitahuan ya tuh mangga tumbuhnya di atas sepitenk  jadi kayaknya pupuk alami dari hasil buang hajat pemilik rumah membuatnya ranum dan manis.
Katanya memberi pengumuman dengan tambahan emoticon tertawa sebanyak mungkin .
Tiba-tiba saya merasa mual ...wk wk wk
Dibalik daster kotor kena kecap tumpah,selesai satu tulisan ringan.