Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Kenapa Foto Paslon Presiden 01 Hanya Bayangan?

4 April 2019   22:39 Diperbarui: 6 April 2019   21:26 8342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh surat suara yang dibagikan. Dokumen pribadi

Ketika saya bertanya bedanya surat suara untuk DPRD, DPD, dan DPR mereka gelagapan sendiri. Saya tahu alasannya. Mereka hendak mensosialisasikan kader dan capres dan caleg pilihan partai mereka bukan masalah surat suara. 

Semestinya karena mereka aparat warga, mereka netral dan benar-benar menerangkan semua surat suara. Namun karena mereka sepertinya termasuk kader militan dalam partainya dan dari pintu ke pintu meminta dukungan untuk partai mereka, maka ya begitulah jadinya.

Saya kok yakin bukan hanya di daerah perumahan saya saja ada yang meminta suara. Benar saja ketika saya iseng mebagi berita ini, teman saya yang memang kader partai tersebut mengaku jika diapun bergerak mengetuk satu pintu ke pintu lain seperti kedua ibu tadi. Salutlah pada usaha mereka, meski saya tak paham ini menyalahi aturan atau tidak.

Selepas mereka pergi tinggallah bapak mertua saya yang bolak-balik membuka surat-surat suara tadi, seperti sedang mempelajari. Tak lama dia bertanya.

"Kok paslon no 01 fotonya cuma bayangan sementara yang no 02 jelas?"

Surat suara pemilihan presiden. Dokumen Pribadi
Surat suara pemilihan presiden. Dokumen Pribadi
Sayapun hanya tertawa mendengar pertanyaannya.

Di balik daster merah merona, selesailah satu tulisan ringan lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun