Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Sosok

[BanciPilpres] Lebih Hebat Capresku Dong!

14 Maret 2019   18:02 Diperbarui: 14 Maret 2019   18:03 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua orang anak laki-laki sedang duduk di bawah pohon rindang melepas lelah setelah mengejar layang. Sebut saja Oko dan Abo.

Meskipun mereka masih ingusan namun keseringan nguping emak-bapaknya ngobrol pilpres mereka ikutan juga dah.

Berikut percakapan mereka 

Abo: Apaan capres mu kerempeng gitu kayak cacingan ,kurang makan dan penyakitan.

Abo ngomong berapi-api sambil sesekali mengelap ingus yang bekejaran dari hidungnya.

Oko: Biarin,capres akukan orangnya sederhana , demennya makan rebus ubi sama singkong,minumnya jamu-jamuan. Dia makan secukupnya kadang puasa Senin-Kamis. Dari pada capres kamu pipinya chuby,perutnya tambah Endut lucu kayak boneka panda, Endut gitu justru ga sehat tahu!

Oko menimpali sambil upilnya diputar-putar..iyyy

Abo: capres kamumah planga plongo kaya orang bego. Ga da keren-kerennya kalau ngomong!

Abo mulai menaikkan intonasi sambil tunjuk sana-sini seperti capresnya.

Oko: Bukan Planga plongo,capres akumah mikir dulu kalau mau ngomong biar ga asal jeplak. Memangnya capres kamu kalau ngomong sok berapi-api tapi seringnya ngutip omongan orang. Udah gitu sering marah-marah lagi. Apaan pemimpin kok gitu!

Oko mencakup ngomong sambil muncrat-muncrat. Abo kebasahan.

Abo: Capres aku dong mantan tentara, gagah biasa mimpin pasukan

Oko: capres aku juga gagah biarpun bukan tentara sekarang semua tentara pada takluk sama dia ,weee!

Abo: Capres akumah orang kaya hartanya banyak tanahnya dimana-mana. Apaan capres kamu tukang bikin lemari. Mana anak-anaknya tukang dagang semua lagi.

Abo membuang muka. Karena ga da yang mungut,mukanya diambil lagi.

Oko: ih,capres aku biarpun bukan turunan orang kaya tapi dia pekerja keras. Dia membangun usaha dari nol bukan hasil warisan. Makanya anak-anak nya juga mengikuti ajaran Bapaknya yaitu berusaha dengan keringat sendiri bukan karena limpahan harta. Lagian anak capres kamu namanya siapa kamu tahu enggak?

Abo: Enggak!

Oko: Biar bagaimana capres aku lebih hebat dari capresmu, tahu!!

Abo: apa?ga mungkin capresmu lebih hebat!

Oko: Capresku sekali nyalon langsung jadi presiden, Calonmu dah tiga kali masih juga nyalon

Abo:@#"$*&@+$'

Percakapan terhenti karena emak-emak mereka datang dan menyeret mereka. Seharian bermain di lapang merek lupa pulang sementara hari menjelang malam. 

Bukan semata-mata khawatir sebenarnya,tapi panci yang mereka bwa dari rumah untuk bermain musik di lapang,mau dipakai masak makan malam. 

Foto penatajam
Foto penatajam
Di balik daster biru memudar, selesai juga satu tulisan ringan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun