Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Membangkitkan Roh Perbulutangkisan pada Anak-anak

14 Februari 2019   22:22 Diperbarui: 14 Februari 2019   22:25 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi itu saya mengajak si cikal bermain bulu tangkis bersama sepupunya. Sudah lama saya sengaja membelikan raket buatnya. Saya ingin dia menyukai olahraga yang satu ini. Selain tidak ribet,juga bisa di mana saja.

Di masa kecil dulu tahun 90an, bulutangkis terlengkap termasuk olah raga merakyat. Kesuksesan Rudy Hartono , Susi Susanti dan Alan Budikusuma sempat membuat bulu tangkis menjadi olah raga favorit di kota dan desa.

Untuk yang berduit, bulutangkis bisa dimainkan menggunakan raket.  Sayangnya jarang dari kami yang memiliki raket. Untuk menggantikan raket maka dibuatkanlah raket dari kayu sebagai pegangan dan triplek Sebagi penahan dan pemukul kok. 

Untuk alat buatan ini permainannya bukan lagi bulutangkis namnya tapi permainan tok-tak. Alasannya karena setiap mengenai kok akan terdengar bunyi tok tak dari raket buatan.

Nah,jika raket dari kayu tak mampu dibuat karena bermasalah dengan dana maka piring seng biasanya jadi pilihan. Nah yang ini lebih rame lagi suaranya. Bukaan lagi tok tak tapi  trong trang .

Namun masih ada kasta yang lebih rendah lagi saudara-saudara yaitu mengganti raket bukn dengan kayu,bukaan dengan piring seng melainkan dengan sandal jepit yang sudah putus. Baiklah harus saya akui,saya pengguna yang terakhir itu. Itulah sebabnya saat kini saya memiliki rezeki,saya sengaja membelikan raket. 

Sayangnya anak sekarang jarang yang bermain bulutangkis. Selain memang bukan olah raga yang dijagokan seperti sepak bola ,mungkin karena keterbatasan lahan bermain. Mau bermain di gang seperti saya dulu tentu sulit karena kini Berseliweran motor.

Padahal prestasi kita di bulutangkis belum padam. Jojo panen iklan karena jadi bintang Asin Games.Andaikan bulutangkis bisa menjadi permainan kesukaan anak-anak mungkin bisa muncul bakat-bakat baru dari ke gang-gang. Bukan dari tempat pelatihan yang harus bayar tiap kali latihan.

Sementara mereka bermain saya jadi pemain cadangan deh. Masih bisalah mengsmash bola meski sambil menggendong bayi .

Di balik daster kembali saya menyelesaikan satu tulisan .

Saya coba bermain bulutangkis. Dokumen pribadi
Saya coba bermain bulutangkis. Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun