Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

2 Jam Rusuhnya Ibu

16 Januari 2019   13:51 Diperbarui: 16 Januari 2019   16:11 181
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi semua ibu yang memiliki putera-puteri lebih dari satu,pagi adalah waktu rusuh kita.

Shubuh membuka mata, berjalan pelan-pelan Karena takut si bungsu yang masih 8 bulan bangun. Kalau dia bangun rusaklah semua acara karena otomatis harus pegang dia. Kalau sudah begitu acara masak ya sambil gendong. 

Menahan suara apapun bahkan  suara kentut , karena telinga si kecil sensitif sekali dengan suara ibunya.

Ada dua acara penting di pagi ini. Menyiapkan sarapan dan bekal si cikal. Satu lagi menyiapkan MPASI nya si bungsu. Di sela itu menyiapkan juga air panas untuk mandi anak pertama dan kedua saya yang sudah sekolah.

Bekal si cikal dibuat dengan sedikit ribet. Ayam suwir,tahukan? Tumis bawang Bombay,serai,daun salam,lengkuas, cabe merah,bawang merah,bawang putih,dan kemiri yang sudah diuleg, kemudian masukkan ayam yang sudah digoreng dan disuwir-suwir. Tambahkan air kaldu,kecap Inggris lalu santan. Biarkan meresap dan airnya surut.

Busyet,keren ya pagi-pagi dah bisa masak yang ribet hahaha sebenarnya kali ini saya mengolah masakan yang sudah siap resep dan siap bahan jadi tinggal eksekusi. Beberapa bulan terakhir ini langganan resep dan bahan siap masak dari Perpect 10. Sebuah layanan paket masakan di Bandung. Saya jadi tak usah bingung memilih resep. Perpect 10 sudah menyiapkan.

Beres itu siap mengeksekusi MPASI si bungsu, kalau pagi yang gampang diolah biasanya,kalau enggak kentang atau ubi. Tinggal kukus,lalu disaring dan tambah susu.

Sementara kakak-kakaknya mandi dan bersiap-siap ke sekolah,si bungsu juga sambil disuapi. Kali ini ada bantuan dari ayahnya yang belum beraktifitas.

Beres semua,bekal masuk tas, kami siap berangkat. Menggunakan sepeda, keduanya dibonceng di belakang. Jika sedang tak ada yang bisa dititipi si bungsu,maka formasi berangkat lengkap.

 Nanti, Adiknya turun di TK  yang jaraknya hanya 100 meteran, sementara kakaknya juga siap menunggu angkutan umum di jalan raya yang hanya beberapa langkah dari TK adiknya.

 Karena sudah kelas 4 , dia sudah bisa pp ke sekolah sendiri menggunakan transportasi umum. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun