Sebenarnya saya tak tahu nama tukang tahu gejrot ini. Selain belum pernah kenalan, juga tak pernah sengaja wawancara. Nyaris setiap sore dia lewat di komplek perumahan. Atau kadang pas saya mengasuh anak-anak di lapangan. Seperti sekarang.
Dengan caranya berdagang yang masih ditanggung, sepertinya membuat tahu gejrot dagangannya memang terlihat tradisional. Bisa saja kan dia menggunakan roda, tapi tidak pas sepertinya.
Cara menyajikannya juga masih manual. Bawang merah,gula merah,rawit sesuai selera digerus, lalu cobek  kecil tempat eksekusi tadi disirami air berwarna cokelat. Rasanya khas tapi saya tak tahu terbuat dari apa.
Setelah itu tahu- tahu kecil dipotong-potong kecil ke atas cobek tadi. Tahunya ini yang khas rasanya. Tak seperti tahu- tahu yang biasa jadi menu makanan di rumah. Bukan juga seperti tahu Sumedang Meski penampakkannya mirip. Â
Suami saya kurang suka. katanya rasa tahunya aneh. Bau- bau gak jelas. padahal baunya Itu yang mengundang selera. Kata tukangnya,ini tahu khusus didatangkan dari Cirebon katanya. Mungkin ada pemasoknya. Eh,ternyata saya pernah mewawancarai nya ya..wk wk wk!
Menikmati tahu gejrot langsung dari cobek biar lebih enak. Bisa saja sih dibungkus plastik kalau mau. Tapi kata saya sih kurang enak rasanya. Kalau dibungkus. Nah,kalau bocah lebih senang memakai dibungkus biar bisa sambil main makannya. Sambil main bola atau bersepeda, tahu gejrot bisa langsung dimakan.
Harga Jajanan ini masih murah meriah. Beli 5000 masih dapat banyak. Bahkan anak-anak masih boleh beli 3000. Nah kadang kalau pengen tapi rada bokek lalu malu beli 3000, maka anak saya yang dikerahkan untuk membeli, hihihi..
Seperti saya, putera saya suka sekali dengan tahu gejrot ini. Kalau tukang tahu gejrot sudah menyapa,matanya merajuk meminta uang untuk jajan tahu gejrot.
Hingga saat ini saya masih merestuinya dalam memilih tahu gejrot sebagai jajanannya . Rasanya tak ada alasan untuk melarangnya menikmati kuliner ini. Bahan-bahannya kan alami. Bawangnya,gula merahnya,rawitnya asli semua tak menggunakan pengawet. Meski cara membuat air dan tahunya saya tak tahu,tapi saya yakin aman.
Daripada jajan permen atau Snack di warung yang kaya msg,sehingga mereka dikhawatirkan semakin menjadi generasi micin,mending ini saja,kenyangnya dapat,segarnya mantap.Â
Saya bersyukur masih menemukan tahu gejrot di tempat Saya tinggal. Kalau di kota,belum tentu ada.
Bagaimana,anda tergoda,mari merapat,sebentar lagi tukang tahu gejrot lewat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H