Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Bapak Pengantar Anak

27 Desember 2018   11:03 Diperbarui: 27 Desember 2018   11:35 233
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.google.com/search?q=gambar+ayah+menggendong+anaknya&safe=strict&client=ms-android-hmd-rev2&prmd=ivn&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=2ahUKEwiPr5_ojr_fAhUDsY8KHcb-Dc4Q_AUoAXoECAwQAQ&biw=360&bih=560&dpr=2#imgrc=0EUfDuU8cSZaUM

" Bapak pulang ya Nak," pamit Hendi setelah Agri melepaskan pelukannya.

"Iya Pak!" Jawab Agri sambil mencium tangan Bapaknya.

Hendi tak menyapa wanita itu. Dia hanyalah tersenyum kikuk. 

Wanita itu mengajak Agri melangkah menuju mobilnya. Sementara Hendipun bersiap menunggu bis yang akan mengantarnya pulang.

Meski khawatir namun Hendi merelakan Agri bertemu dengan wanita yang wajahnya serupa Agri. Waktu liburan Yang telah tiba merupakan saat Ibunya Agri,mantan istrinya untuk bersama Agri.

Tak ada air mata lagi yang haru keluar saat melepas mantan istrinya. Tak seperti saat dia mengejar mantan istrinya sambil menggendong Agri bayi dulu. Betapa dia mengemis untuk menahan istrinya agar tak pergi. Namun wanita itu seperti tak punya hati meski Agri kecil menangis pilu meminta susu.

Mantan istrinya itu memilih pergi dari sisinya karena tak kuat dengan suasana hidup di desa. Dia tak bisa berkutat dengan kubangan tanah dan lumpur sawah. Dia tak kuat dikelilingi kemiskinan.

Syukurlah bis Hendi tlah tiba hingga dia tak usah melepas mobil mewah milik suami baru dari mantan istrinya. Lelaki kaya yang dipilih mantan istrinya sebagai selingkuhannya dulu dan alasan untuk meninggalkanya dan Agri yang masih bayi.

Jika bukan karena Agri yang meminta bertemu dengan ibunya,tak Sudi dia mengantarkan Putri kecilnya. Dua tahun lalu komunikasi bersama mantan istrinya terjalin demi Agri.

Kisah pahit itu disimpannya rapih hingga Agri tetap melihat sosok Ibunya sempurna. Demi putrinya Hendi mengorbankan jiwa dan raga. Ditolaknya perempuan-perempuan cantik yang dipilih kedua orang tuanya untuk menjadi istrinya hanya karena takut kasih untuk Agri terbagi.

Bispun menjauh. Membawa Hendi yang akan merindukan putrinya beberapa hari ke depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun