Tidak ada yang kurang dari SBY. Dari penampakkan, beliau ganteng, tinggi besar dan berwibawa. Dari cara bicara, berintonasi dan tertata. Secara penampakkan beliau salah satu presiden tergagah.Â
Memiliki istri secantik dam secerdas Ani. Dengan dua anak tak kalah ganteng dan siap meneruskan sepak terjangnya di dunia perpolitikan. Memiliki menantu yang cantik-cantik dan cucu yang lucu-lucu. Protet keluarga yang bahagia.Â
Bicara tentang kekuasaan kurang apa coba dia, dua periode berhasil memimpin Indonesia. Selama berkuasa nyaris tak banyak serangan seperti pada Jokowi sekarang.Â
Lalu apa yang kurang pak? Mengapa setelah berkuasa Bapak kok baperan ya? Tak boleh salah bicara bapak langsung merasa sengsara. Tak bisa salah mendapat tindakan bapak langsung belingsatan.Â
Semestinya sebagai mantan presiden, bapak menciptakan kedamaian seperti pak Habibie. Jikapun ada yang tak berkenan janganlah mudah diumbar. Colek saja Jokowi, dia pasti mau mendengar.Â
Jika sebentar-sebentar SBY curhat karena merasa tertindas kok ya jadinya gimana gitu. Meluntur kekaguman kita.Â
Sumbangsih SBY dalam menghidupkan bangsa pasti diperhitungkan. Bukannya memberi ide atau gagasan SBY sebentar-sebentar malah Mencuit sana-sini.
Saya yakin SBY cinta negeri Indonesia ini. Masalah yang banyak sepertinya tak usah ditambah dengan keresahan SBY yang tak jelas mau kemana. Simpati itu tak usah diciptakan dari kesedihan.
Pak SBY, anda terlalu gagah untuk merana, bangkitlah pak dan bantulah menciptakan kedamaaian di masa pilkada ini. Karena yang sedang beradu gagasan Probowo dan Jokowi.
Yakin deh tak ada yang membenci SBY karena tak ada alasan untuk membencinya.Â
Tapi, entahlah jika sekarang..Â