Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengapa Sedikit Ayah yang Mau Bergabung di Grup Percakapan Kelas?

6 Desember 2018   18:40 Diperbarui: 6 Desember 2018   18:47 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demi kemudahan komunikasi wali kelas dengan orang tua  ,maka semenjak kelas 1, ada grup kelas yang dibuat walikelas anak saya. Kebetulan memang di sekolah anak saya, walikelasnya tak akan diganti dari kelas 1 sampai nanti kelas 6.

Kebijakan yang bagus tentunya agar walikelas memahami betul anak didiknya dan mampu melihat perkembangannya dari tahun ke tahun. 

Nah, semenjak grup percakapan WhatsApp dibuat saya mengamati, dari anggota grup  hanya 2 saja laki-laki alias Ayah siswa dalam artian anggotanya sepasang dengan ibunya juga.  Sisanya hanya Ibu siswa semua. 

Saya sempat heran. Mengapa hanya para ibunya saja yang masuk grup. Bukankah urusan sekolah urusan berdua. Tak bisa kan hanya karena ayah sibuk bekerja lalu tak punya waktu untuk memantau kegiatan anaknya disekolah. 

Grup kelas itu pastilah berisi informasi kegiatan belajar mengajar putra putrinya.  Membahas jadwal ulangngan, bahan ulangan, tugas, dan kegiatan pendidikan lainnya. 

Jika berbicara pendidikan, tentu bukan hanya tugas ibu yang menyiapkan tugas atau ulangan.  Mentang-mentang Ibu stand bye di rumah. 

 Meski  semisal ayah tak bisa aktif dalam grup, minimal ayah juga harus tahu perkembangan buah hatinya lewat grup. Jangan menutup mata dan telinga hanya karena sibuk menghimpun dana rumah tangga. 

Jangan bilang kebanyakan grup jadi waktu tersita. Masa grup reuni SD saja mau gabung sementata grup anaknya ogah berkecimpung 

Cukup membaca saja informasi yang ada tak usah repot-repot ikut berbincang.  Masalah percakapan tenang saja, ibu- ibu lebih menguasai kok. Ayah tak perlu turun tangan. 

Dari dua ayah yang bergabung di grup, alhamdulilah suami saya salah satunya.  Walikelaslah yang memasukkannya karena memang sebelumnya suami saya cukup reaktif dalam menanyakan perkembangan anak saya bahkan lebih aktif dari saya. 

Dengan bergabung dua-duanya,maka kami bisa saling mengingatkan jika ada yang lupa. Suami saya tahu kadang saya alfa dalam membuka grup karena sibuk dengan pekerjaan rumah dan mengurus dua bocah lain.  Maka biasanya dia akan mengingatkan saya untuk menyiapkan kebutuhan belajar esok lusa. 

Apalagi musim ujian akhir semester seperti sekarang ini. Kami bahu membahu membantu buah hati kami dalam menyiapkan materi karena biasanya walikelas memberi kisi-kisi materi. 

Maka dari itu para ayah, sebaiknya segera merapatlah ke grup kelas anak anda. Karena buah hati anda bukan hanya milik ibunya. Buktikan bahwa anda juga mau berbagi informasi seperti Ibunya. Buatlah buah hati anda lebih bahagia atas keperdulian anda. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun