Dua ekor binatang terlihat di selokan tak terurus sedang berhadap-hadapan. Saya coba mengabadikan dengan kamera karena pemandangan yang tak biasa.Â
Mereka seperti saling menatap. Entah apakah mereka sedang bercakap-cakap. Apa iya bahasa mereka sama? Tak terdengar suara sih. Mungkinkah telepati?Â
Belum juga terlihat gerakan. Apakah si kecil yang akan lewat, ataukah si besar yang akan loncat.
Memang jumlah si kecil berbibir monyong ini semakin hari semakin meningkat. Nyaris semua rumah ditinggali oleh dia. Coba rumah siapa yang tak bertikus?
Sepertinya ini jenis cecurut. Cecurut sudahlah suaranya berisik baunyapun mengusik. Cecurut itu jalan lewatnya akan selalu sama. Meski pintu sudah tertutup namun badan slimnya bisa melewati celah pintu.Â
Selain cecurut ada juga Saudaranya si tikus . Badan tikus jaman sekarang sepertinya subur-subur. Mungkin karena memang mereka mudah sekali menemukan makanan. Malah badan tikus sama kucing kini nyaris sama.Â
Hewan yang satu ini dibenci luar biasa. Banyak cara digunakan untuk mengenyahkannya. Dari lem tikus hingga racun tikus laku banget di pasaran. Â Dari racun tikus biasa hingga racun yang katanya racun kering yang bisa mematikan tikus tanpa meninggalkan bau.Â
Tikus itu katanya cerdas. Jika suatu kali ada tikus yang kena perangkap, maka tikus yang lain sudah dapat berita dan tak akan terperangkap di tempat yang sama.Â
Jujur saya jengah dengan keberadaan tikus. Rumah tak nyaman dengan keberadaan mereka. Entah bagaimana bisa memusnahkannya. Alam sudah tak mampu melawannya karena lingkaran rantai makanan sudsh terputus. Â Ular sawah sudah tak ada burung elang juga entah dimana.Â
Binatang yang lebih besar sebelahnya lebih berkelas. Â Semua melihatnya dengan gemas. Kucing adalah binatang beruntung. Cuma tiduran dan malas-malasan saja orang sudah sayang.Â
Tidak perlu repot-repot bertelur seperti ayam. Â Tak usah menghasilkan susu seperti sapi. Tidak perlu jago bernyanyi seperi burung. Cukup mengeong-eong manja saja manusia sudah tertawa.Â