Karena pemilihan presiden kali ini sudah ramai dengan grup percakapan media sosial maka demi terciptanya kedamaian masa kampanye ada baiknya di grup manapun kurangi bahasan politik.Â
Bukan apa-apa,urusan politik itu pelik. Beda pendapat bikin mendelik. Yang satu suka Prabowo, yang lain suka Jokowi lalu sama-sama saling menjelekkan lawan masing-masing kan gawat.Â
Percakapan di grup akan memanas. Saya yakin kedua pemilih berbeda takkan ada yang mau mengalah. Ujung-ujungnya keluar grup  dan putuslah silaturahmi.Â
Ini yang harus dihindari, padahal kitakan membentuk grup karena kangen pernah se-SD, se -SMP, se -SMA atau sekampus. Namun gara-gara pilihan bisa jadi reuni belum di gelar, grup sudah bubar.Â
Jika memang kalian cocok dengan satu pilihan tak usah diumbar lewat chatingan. Pemilih yang berbeda akan panas dan bangun dari tidurnya.Â
Kekagumanmu akan satu sosok pasti sama kuatnya dengan kekaguman pemilih lain akan sosoknya. Jangan paksakan orang untuk mengikuti pilihanmu di grup.Â
Tahan untuk menyebar berita hoaks yang menjatuhkan pihak lawan. Walaupun kamu senang membacanya tapi pastikan dulu dari mana sumber beritanya. Kapan terjadinya, dan kalau bisa browsing sekalian jika memang berita itu ada. Jangan main sebar saja bahaya.Â
Pun kalau berita itu benar  ,belum tentu pihak lawan mau menerima. Baginya itu hanya usahamu menjatuhkan presiden pilihannya.Â
Grup media sosial itu dibentuk untuk mempertemukan cerita masa lalu dengan masa sekarang. Berbagi kabar tentang berapa jumlah istri eh salah anak. Kerja dimana. Foto sekarangg kayak apa. Masih langsing atau sudah memuai. Makin gondrong atau dahi tambah melebar.Â
Kebayang sedang enak-enak bercakap-cakap tentang apa yang di santap, tiba-tiba masuk kabar tak enak tentang pihak lawan.Â
"JEDAG! "
"Zig! "
"PAW! "
Sebagai back sound dari perkelahian chatinggan . Kasihan anggota grup yang baru saja masuk disodori perkelahian dunia maya.Â
Kasihan juga Emak-emak yang sedang gendong bayi kayak saya tergopoh-gopoh membuka gawai karena disangka ada info penting di grup ternyata hanya membaca saling ledek saling ejek. Mana bayi dicuekin karena larut dalam perselisihan tanpa ujung(halah terkutuklah saya!)Â
Masih untung kalau ada penengah yanh bijak kemudian memberi saran agar kedua pihak damai.Â
Jangan sampailah rivalitas calon presiden yang berbeda menjadi abadi seperti kasus persib dan persija kemarin. Apalagi kalau harus sampai mengorbankan nyawa demi meenunjukkan pilihan yang berbeda.Â
Jadi, yu kurangi percakapan tentang pilihan berbeda di grup. Damaikan kampanye 20 19 dengan tetap berucap sopan, santai dan penuh kekeluargaan.Â