Kemarin sekitar jam 9, saya menggoes sepeda menuju tempat saya mengajar. Sudah lama tak bersepeda ria. Maklum kemarin-kemarin pergi bekerjanya selalu dalam waktu yang pas pasan hanya tinggal 5-10 menit lagi menuju waktu mengajar. Sementara jika saya naik sepeda maka perlu waktu lebih lama karena yang digoes sepeda tua, yang waktu dibeli juga sudah bekas orang harganyapun cuma 200 ribuan. Lumayanlah layak pakai untuk sekedar antar jemput anak,belanja ke pasar atau seperti sekarang ke tempat mengajar.
Asyiknya menggoes pelan, sambil melihat kanan-kiri jalan arteri Bandung-Garut. Matahari belum terlalu panas sehingga acara goesan kali ini relatif menyenangkan.Â
Di daerah perbatasan Bandung Garut tepatnya Rancaekek ini, pengguna sepeda bukanlah hal yang aneh. Daerah Rancaekek memang banyak memiliki pabrik.Â
Beberapa karyawan atau karyawati pabrik seputaran Rancaekek banyak yang memilih menggunakan sepeda dibanding motor. Alasan ekonomis tentunya. Beberapa ada yang telihat romantis malah saat berboncengan di sepeda.Â
Saat sudah setengah jalan, saya melihat truk yang tengah parkir di depan. Entah sedang mengalami perbaikan seperti ganti ban atau memang supirnya istirahat karena kelelahan.Â
Kendaraan besar seperti truk dan kontainer memang sudah sering ditemui di jalan ini,ya maklum jalan arteri provinsi.Â
Saya tak akan diam dulu sebentar dibelakang truk itu seandainya tak melihat ada tulisan tak biasa di sana.Â
Pasti semua tahu kalau tulisan dan gambar di belakang truk selama ini lucu-lucu. Tulisan mengundang tawa seperti Surga di telapak kaki Ibu dengan gambar telapak kaki tepat di muka si anak seperti di foto berikut ini.Â
Mungkin pak supir penggemar Jokowi, mungkin pak supir merasakan betul perbedaan kemudahan jalur transportasi semenjak Jokowi berkuasa. Seperti yang kita dengar, pembangunan jalan-jalan di daerah timur seperti Papua sedemikian pesatnya.Â
Belum lagi terealisasinya jalan tol dan beberapa bandara. Â Mungkin pak supir merasa bahwa janji Pak Jokowi untuk mempermudah kehidupan jalanannya banyak yang terealisasi.Â