Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mau Bilang Dia Gendutan? Tahan!

16 September 2018   14:09 Diperbarui: 16 September 2018   14:19 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya sih enggak, cuma entah mengapa efek yang dihasilkanya kurang nyaman. Mungkin para ahli psikologi lebih ngerti alasannya.

Saya tahu ketika melihat teman kita lebih gemukkan memang rasanya gatel ya pengen komentar. Entah itu senang karena jadi punya teman yang bodynya sama, atau riang karena ada yang lebih gendut dari kita. 

Tapi mengingat efeknya tadi yang kurang mengenakkan sebaiknya tahanlah say! Bisa dengan menutup mata atau pura-puta celingak-celinguk atau menahan nafas atau apalah pokoknya jangan katakan. 

Coba kalau dibalik coba, kamu yang dibilang gendutan gimana rasanya, meski kamu menutupi dengan pernyataan.

"Iya dong bahagiaaaa! "

Atau

" Biarin yang penting sehat! "

Tapi saya tahu perasaan kamu tak nyaman yakan ?

Jadi inti tulisan saya ini adalah, jangan pernah bilang kamu gendutan pada teman perempuanmu meski itu memang betulan. Kalimatmu itu bisa merusak harinya. Dia sudah tahu kok. Yakin deh kamu bukan orang pertama yang bilang itu.

Jika tak mampu membahagiakan orang, minimal jangan rusak mood nya hari itu. Karena urusan berat badan buat perempuan itu sensitif.  Ditanya berapa berat sekarang, wanita cuma tersenyum simpul.. Percayalah....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun