Dekat banget kak. Suara ombak sampai rumah.
Saya jadi mendapat bayangan kengerian karena jika terjadi tsunami tentu dia akan terkena imbasnya.
Belum tidur ya de.Masih was waskah?
Saya coba bertanya lagi.
Ga bisa tenang kak. Situasinya udah ga kondusif.Aku ngungsi ke bukit kak.Ibuku suka kagetan.Kalau tiba2 gempa suka lemas, ga bisa diajak kompromi.Jadi kami sekarang ngungsi ke dataran tinggi.
Percakapan kami terhenti, mungkin dia kini sibuk dengan kondisi sekitar. Saya panjatkan doa dari dalam hati semoga dia baik-baik saja.
Yang saya pikirkan selain kondisinya tentu saja apa kabar dunia perdasterannya. Mungkin dia akan berhenti? Â Masa iya berjualan di tengah bumi bergoyang.
Sehari dua hari memang tak pernah muncul lagi postingan jualannya. Memang gempa kecil masih dikabarkan terasa.
Sesekali saya coba berkomunikasi seperti hari itu. Saya bertanya kabarnya lagi  .  Biasanya dia tak langsung menjawab. Saya maklum dia pasti sibuk.
Kita juga sudah 1 bulan tidur di tanahÂ
Begitu curhatnya saat saya tanya kabar
Begitu kerasnya ya hidup yg harus dijalani disana kini. Kurang istirahat, kurang tidur. Semoga keadaan segera kembali seperti sedia kala.