Mohon tunggu...
Irma Tri Handayani
Irma Tri Handayani Mohon Tunggu... Guru - Ibunya Lalaki Langit,Miyuni Kembang, dan Satria Wicaksana

Ibunya Lalaki Langit ,Miyuni Kembang,dan Satria Wicaksana serta Seorang Penulis berdaster

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Persembahan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) untuk Pekan Asi Sedunia

17 Agustus 2018   02:46 Diperbarui: 17 Agustus 2018   04:29 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Pekan ASI Sedunia. Dokumen AIMI

Apa jadinya kalau panitia penyelenggara suatu acara adalah emak-emak?yang pasti seru.

Apalagi kalau mereka bukan emak-emak biasa melainkan emak-emak ini tergabung dalam Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI)  yang artinya para emak yang berjuang untuk mempersembahkan ASI untuk putera puteri tercintanya.

Yang terjadi tentu seru, heboh dan unpredictible. Kalau bertemu untuk rapat jarang yang sendirian pasti bawa gerombolan . Anaknya pasti dibawa. Ada yang masih bayi, balita, bahkan abg sekalipun.

Membahas materi tak pernah bisa serius karena sebentar-sebentar terganggu oleh bayi yang menangis atau balita yang merengek. Makanya pemilihan tempat rapatpun biasanya diusahakan ada tempat bermain untuk anak-anaknya selagi para emak menyatukan suara.

Dan atas dasar keriweuhan itulah rapat lebih sering lewat sosial media dibanding bertemu di alam nyata.

Saya sendiri baru bergabung di komunitas ini tahun 2014. Kegagalan memberikan asi eklusif pada anak pertama membuat saya berusaha mencari informasi penunjang sukses asi eklusif.

Nah,  hari Sabtu, tanggal 11 Agustus 2018, para emak-emak anggota AIMI Bandung mengadakan puncak acara festival Breastfeeding atau pekan Menyusui Asi Sedunia yang berlangsung tanggal 1-7 Agustus 2018.

Digelar di depan halaman  perpustakaan kota,  Jl Seram no 2 Bandung berlangsung dari jam 9 pagi hingga selesai.

Karena acaranya emak-emak, maka pengisi acarapun tak jauh dari mereka.  Acara awali dengan penyuluhan kanker dan deteksi kanker. Dengan mendatangkan langsung mobil klinik kanker.

Mobil klinik kanker. Dokumen pribadi
Mobil klinik kanker. Dokumen pribadi
Dipanggung ada talk show bersama seorang dokter cantik bernama dokter Cantika (sesuai deh dengan namanya) Dokter cantika yang cantik membahas gamblang cara-cara pendeteksian kanker baik oleh diri sendiri untuk kanker payudara, Hingga pemeriksaan kanker serviks lewat iva test. Untuk 20 peserta pertama malah diberikan test iva secara gratis. Tak lupa ada voucher "usg mamae" di salah satu rumah sakit ternama di Bandung.

Sementara berlangsung talk show, ada juga latihan yoga bersama komunitas Mi Familia Yoga persembahan RS. Harapan keluarga. Beberapa pasangan suami istri bersama bayi mereka nampak asyik mengikuti yoga.

Beberapa pasangan muda mengikuti yoga. Dokumen pribadi
Beberapa pasangan muda mengikuti yoga. Dokumen pribadi
Lepas talk show ringan tapi tema berat, sebuah suguhan unik dari anak-anak yang tergabung dalam komunitas tataloe percusion yang memanjakan telinga. Dengan alat musik yang mudah ditemukan yaitu ember. Meski alat musik sederhana namun harmonisasi nada yang dihasilkan mampu membangkitkan semangat.

Acarapun berlanjut.  Adalah Dr Evie Douren dari yayasan Sayangi Tunas Cilik yang kemudian hadir dan membeberkan pneumonia. Saat ini di Indonesia, kasus Pneumonia sudah cukup banyak.  Kesadaran masyarakat akan penyakit mematikan pada bayi ini perlu ditingkatkan agar bayi kita terlepas dari derita pneumonia.

Sebelum lanjut ke acara berikutnya ada penampilan dari WSDK (Women self defense kopo-ryuwomen seld defence) komunitas ini mengajarkan wanita untuk mampu menjaga diri jika sesuatu yang tak diinginkan terjadi seperti penjambretan atau penodongan. Seperti yang kita tahu wanita merupakan sasaran empuk para penjahat karena dianggap lemah.

Selesai atraksi WSDK, naiklah salah satu Dsa favorit di Bandung, Dr Frecillia Regina Sp. A., IBCLC. Dengan ditemani oleh moderator Dr. Pratami Diah Herlianti,dokter Frecilia dengan jelas membuka informasi tentang ASI dan peran orang tua untuk Indonesia bebas stunting.

Stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan anak tidak seperti semestinya. Baik itu kenaikan berat badan maupun tinggi badan anak. Itulah Mengapa para orang tua harus selalu memeriksakan kenaikan berat badan dan pertambahan tinggi badan. Usahakan selalu memplot garis kenaikan keduanya.  Tak lupa dokter yang selalu dinanti Ibu-ibu ini mengajari Ayah-bunda yang hadir untuk mengisi kurva berat dan tinggi badan.  Mereka begitu antusias mengikutinya. 

Kekhusuan para emak mengikuti talkshow. Dokumen AIMI
Kekhusuan para emak mengikuti talkshow. Dokumen AIMI
Memberi asi ekskusif tak semudah yang dibayangkan. Beberapa ibu, jatuh bangun memberikan ASI. Mereka yang telah berjuang habisan untuk mempersembahkan ASI adalah Dr. Laila Astyningtyas . Wanita yang berprofesi dokter ini sukses memberi ASI meski sibuk dengan pekerjaanya.  Ada juga Febrianti Almeera dan suaminya Ulum A. Saif. Pasangan ini sukses saling bahu membahu untuk memberi ASI, saat sang Ibu menyerah memberi ASI, ayah hadir memeluk dan menguatkannya.  

Ada pula Drg. Eska Deanira R yang nyaris gagal memberi ASI hingga harus melakukan relaktasi. Dan yang tak kalah luar biasanya seorang ibu bernama Galuh Pangestri  yang harus berjibaku dengan mastitis dimasa menyusui. Setelah berhasil disembuhkan, dia malah bisa mendonorkan ASInya untuk orang-orang disekitarnya.

Para pejuang ASI. Dokumen AIMI
Para pejuang ASI. Dokumen AIMI
Nah, bagi para emak yang mengalami kesulitan dalam memberikan ASI dengan berbagai alasan, AIMI hadir di tenda kekasih juara. Beberapa konselor laktasi siap membantu. Sebenarnya tenda kekasih juara ini bukan cuma untuk konsul ASI, namun ada juga petugas untuk mendengarkan dan memberi solusi bagi siapa saja yang berkonsultasi masalah sehari-haripun. Mantapkan?

Ditunggu yang mau curhat di tenda kekasih juara. Dokumen AIMI
Ditunggu yang mau curhat di tenda kekasih juara. Dokumen AIMI
Usai kisah-kisah mengurai air mata dari para pejuang ASI acara disegarkan oleh tampilan dongeng bersama kang Idon dari komunitas hayu maca Kemudian ada pula atraksi Inline skate dari balance inline skate academy dan rangkaian ditutup oleh persembahan lagu anak-anak yang dibuat oleh seorang ayah bernama Detje dari komunitas lagu anak dan Keluarga.

Sementara emak-emaknya khusyu mengikuti talkshow, bagaimana nasib anak-anaknya, akankah terkatung-katung?  Hohoho tentu tidak panitia yang diketuai oleh seorang Ibu muda bernama Tyas Ayu Lindiastuti  ini menyediakan komunitas yang ramah untuk anak-anak.

Ada komunitas botanina yang mengajarkan anak-anak membuat bath bomb sendiri, ada pula komunitas warung 1000 kebun yang mengajarkan anak untuk berkebun dan mencintai tanaman.

Pojok anak-anak. Dokumen AIMI
Pojok anak-anak. Dokumen AIMI
Telinga dan mata pengunjung juga akan tergelitik pada sebuah both berisi emak-emak yang tampak sibuk berbagi ilmu pergendongan. Ya.. Mereka dari komunitas bandung baby wears siap membantu para emak yang cinta gendongan.

Yuk gendong yuuk. Dokumen pribadi
Yuk gendong yuuk. Dokumen pribadi
Nah yang tak kalah menarik, ada juga pojok donasi berlabel buku untuk tasikona. Kita tinggal menukarkan buku untuk mendapatkan 1 gambar karikatur kita. Saya tidak melewatkan pojok yang satu ini.

Tukar buku dengan gambar karikatur. Dokumen AIMI
Tukar buku dengan gambar karikatur. Dokumen AIMI
Acara apapun yang digelar, selalu ada urusan perut yang harus diperhatikan. Maka untuk para pengunjung yang merasa keroncongan saat keramaian, panitia menyediakan both makanan dan minuman. 

Acara yang sebegitu banyaknya tak terasa berat meski saya hadir sambil menggendong anak terkecil saya yang berusia 3 bulan. Sebagai bagian dari AIMI, kali ini hanya saya yang masih memiliki bayi.

Eksis bersama panitia. Dokumen AIMI
Eksis bersama panitia. Dokumen AIMI
Rimbunan pepohonan membuat panasnya matahari tak begitu terasa. Halaman perpustakaan kota memang nyaman dan ramah untuk digunakan kegiatan seperti ini.

Usai sudah semua acara. Senyum manis tersirat di wajah para panitia. Keletihan mempersiapkan acara breastfeeding festival ke -2 berhari-hari yang lalu terbayar dengan kesuksesan.

Acara ini tentu saja di hadiri oleh sang ketua Antjeu Chaizir ditemani juga oleh pengurus sekaligus ketua HBBF (Homemade Healthy Baby Food) Amanda Pingkan Wulandari serta beberapa dedengkot AIMI Bandung yang lainnya.

Sayapun melangkah pulang. Jarak Bandung-Rancaekek tempat tinggal saya memang tak dekat.  Namun jauhnya jarak ini terasa nikmat dilewati setelah ikut berpartisipasi bersama teman-teman AIMI.

Senyum puas saya dan bayi mengikuti acara AIMI. Dokumen Pribadi
Senyum puas saya dan bayi mengikuti acara AIMI. Dokumen Pribadi
Sampai jumpa lagi di pekan ASI sedunia tahun depan ya Mak..SALAM ASI!!! 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun